Sabtu, 14 Juli 2018

DRAFT PROPOSAL PROGRAM STUDY KAJIAN WILAYAH ASIA TENGGARA PASCASARJANA UNSRI



DRAFT PROPOSAL PROGRAM STUDY KAJIAN WILAYAH ASIA TENGGARA PASCASARJANA UNSRI

PENDAHULUAN
Proposal ini akan diawali dengan satu pertanyaan; “mengapa, kenapa dan untuk apa mendirikan program studi yang mengkaji wilayah Asia Tenggara?”.Untuk menjawabnya paling tidak ada 4 (empat) faktor yang mendukungnya. Faktor-faktor tersebut adalah; (1) Indonesia menjadi salah satu anggotanya, (2) perkembangan yang pesat dan sangat dinamis  di dalamnya, (3) dimensi baru dalam kebijakan luar negeri Indonesia (4) tuntutan kebijakan otonomi daerah.
Secara geografik Indonesia bersama-sama dengan Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, dan Timor Leste berada dalam kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu anggota kawasan, interaksi, hubungan, persahabatan atau kerjasama Indonesia dengan negara-negara tersebut biasanya  lebih erat ketimbang negara-negara atau kawasan-kawasan lain, karena berada dalam satu wilayah.
Selain faktor geografik, elemen selanjutnya yang membuat hubungan masing-masing anggota lebih dekat adalah faktor sejarah, nilai-nilai  sosial-budaya dan saling interaksi yang berlangsung sejak lama. Dapat dianalogkan dengan hubungan antar manusia dalam satu desa, akan lebih dekat hubungannya dengan sesama orang desanya, ketimbang orang di desa lain.
Oleh karena itu sangat relevan untuk mempelajari sejarah, latar belakang, dan dinamika yang terjadidi wilayahnya agar hubungan tersebutlebih berkualitas ke masa depan. Konteks ini semakin penting, mengingat negara-negara di kawasan  sejaktanggal 8 Agustus 1968 telah berhimpun dalam satu organisasi yang bernama “Association of South Easth Asian Nations” ASEAN (Selayang Pandang ASEAN,2011)
Sebagaimana tujuan utama pembentukan suatu organisasi regional pada umumnya, tujuan pembentukan ASEAN pun adalah membangun kerjasama ekonomi, sosial dan budaya, agar masing-masing anggotanya lebih makmur, sejahtera dan berkeadilan dari keadaan sebelumnya.
Dengan bersekutu dalam satu organisasi regional,keinginan bersama tersebut akan lebih cepat tercapai dibandingkan dengan, apabila berjuang sendiri-sendiri. Terbentuknya Mayarakat Eropa adalah fakta betapa negara-negara yang bersekutu dalam satu persekutuan wilayah, membawa kemajuan bagi masing-masing anggotanya
Untuk mewujudkan hal tersebut, ASEAN telah melakukan berbagai upaya, kebijakan dan terobosan. Pertemuan-pertemuan rutin kepala Negara setiap tahun dalam Konperensi Tingkat Tinggi (KTT), pertemuan-pertemuan regular para Menteri, penetapan Asia Tenggara sebagai Zone of Peace Freedom and Neutrality, dan lain-lain ikhtiar adalah beberapa upaya untuk menjadikan Wilayah Asia Tenggara sebagai satu kesatuan yang kuat, sehingga cita-citanya menjadi kenyataan
Namun dalam perjalanannya cita-cita demikian mendapat tantangan yang cukup berat.Berbagai kendala menghadang setiap waktu.Baik itu kendala yang berasal dari internal masing-masing anggotanya maupun dari faktor eksternal dari luar kawasan. Dari faktor internal ditengarai bahwa masing-masing anggotanya belummemiliki orientasi,kepentingandan tujuan yang sama. Masing-masing anggotanya mempunyaii perbedaan yang cukup signifikan.Pada hal untuk mencapai satu tujuan, dibutuhkan kedekatan-kedekatan sosio-cultural (Russett, 1974)
Sedangkan tantangan eksternal adalah bahwa sejak lama kawasan menjadi ajang perebutan kekuatan-kekuatan besar dunia.Dari perjalanan sejarahnya kawasan Asia Tenggara tidak pernah luput dari pengaruh kekuatan asing.Pada era kolonial, negara-negara di kawasan, menjadi negara jajahan atau protektorat negara-negara Eropa. Pada pasca Perang Dunia II menjadi ajang perang dingin antara blok Barat yang dipimpin AS versus Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet
Meski tidak persis sama, pasca kejatuhan Uni Soviet akhir 1980-an, yang ditandai dengan keunggulan blok Barat, kawasan Asia Tenggara tetap menjadi ajang perebutan kekuatan-kekuatan besar dunia. Perbedaannya adalah, jika pada era perang dingin, yang bersaing adalah blok Barat versus Blok Timur, pasca keruntuhan Uni Soviet adalah antara masing-masing anggota Blok Barat itu sendiri, seperti AS, Eropa Barat, dan atau khususnya dengan Jepang yang kemudian muncul sebagai raksasa ekonomi dunia.
Dengan tampilnya RRC sebagai salah satu aktor baru ekonomi dunia, turut merubah peta kekuatan di Asia tenggara secara significan.Sebagaimana yang dilakukan pendahulu-pendahulunya, negeri tirai bambu ini pun menjadi pesaing baru di kawasan Asia Tenggara. Konsekwensinyakawasan yang sebelumnya sudah ramai dengan persaingan kekuatan-kekuatan besar, semakin ramai dengan munculnya RRC sebagai pendatang baru, khususnya pasca perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA)
Perkembangan-perkembangan demikian, ditambah dengan kebijakan ASEAN yang akan mewujudkan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2015, serta beberapa kebijakan yang telah ditempuh sebelumnya, seperti kerjasama dengan Korea, Eropa,India, Astralia, APEC dan sebagainya membuat perkembangan kawasan Asia Tenggara semakin dinamis.
Seiring dengan perkembangan tersebut, sebagai konsekwensi logisnya masing-masing negara anggota ASEAN dituntut untuk terus membenahi diri agar dapat mengikuti dinamika yang terjadi.Mereka tidak lagi hanya memikirkan kepentingan nasionalnya, melainkan kepentingan yang lebih luas, yakni kepentingan sesama anggota regional ASEAN.
Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut, pemerintah Indonesia telah menempuh beberapa kebijakan yang significan.Beberapa Kebijakan ini, antara lain adalah dimensi baru dalam pengelolaan hubungan luar negeri dan pemberian otonomi kepada masing-masing daerah tingkat II pada tahun 2001.
Dalam pengelolaan Hubungan luar negeri tidak lagi monopoli Kementerian luar negeri, melainkan telah didelegasikan ke beberapa lembaga, seperti kementerian-kementerian lain, serta lembaga-lembaga yang dianggap  relevan melaksanakannya. Termasuk pada daerah-daerah , diberikan wewenang untuk melakukan hubungan dan kerjasama langsung dengan negara-negara lain. Tidak lagi sebagaimana era sebelumnya, harus melalui pemerintah pusat, cq Kementerian Luar Negeri
Perkembangan  demikian menjadi sangat relevan, mengingat kebijakan Otonomi Daerah (Otda) yang diterapkan Indonesia sejak tahun 2001. Sejak tahun ini setiap daerah tidak bisa lagi berperan sebagaimana era sebelumnya yang sentralistik, yaitu hanya loyal, atau hanya melaksanakan perintah dari pusat.Pada era ini setiap pemerintah daerah dituntut haruslebih pro aktif  mengembangkan daerahnya masing-masing.
Salah satu upaya mencapai hal ituadalah tersedianya SDM-SDM  yanghandal, yang dapat mengikuti perkembangan yang terjadi, yakni SDM-SDM yang sungguh-sungguh professional. Dengan perkataan lain SDM-SDM yang sanggup berperan tidak hanya secara lokal, melainkan regional bahkan global. Baik itu  aparatur-aparatur Pemerintah Daerah sendiri, atau masyarakat pada umumnya.
Lembaga yang relevan menyediakan aparatur seperti itu adalah perguruan tinggi dengan jalur atau strata pasca sarjana (post graduate). Dengan jalur tersebut , akan dilahirkan insan-insan yang, memiliki pemahaman yang lebih luas, lebih spesifik, atau lebih professional menghadapi perkembangan yang terjadi. Untuk inilah Universitas Sriwijaya akan mendirikan Program Pasca Sarjana, program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dengan pendekatan multi disiplin.

Identitas, Visi, Misi dan Tujuan
Identitas
Nama                : Program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, Pasca Sarjana, Unsri
Gelar Lulusan    : Magister Sains (MSi)
Alamat                : Kampus Pasca Sarjana,Universitas Sriwijaya
                               Jl Padang Selasa, Bukit Besar, Palembang



VISI
Adapun yang menjadi visi Kajian Wilayah Asia Tenggara adalah:
Menjadi program studi yang berkualitas tinggi di  bidang pembelajaran dan penelitian tentang wilayah dan negara-negara Asia Tenggara tahun , guna menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan analisis dan kemampuan praktis yang berdaya saing dalam era global

MISI
Berdasarkan visi demikian, maka yang menjadi misi Kajian Wilayah Asia Tenggara adalah:
1.      Mendidik sumber daya manusia Indonesia supaya memiliki kemampuan analisis dan kemampuan praktis dalam Kajian Wilayah Asia Tenggara.
2.      Mengembangkan kurikulum dan proses belajar – mengajar guna menciptakan daya analisis dan kemampuan praktis peserta didik dalam lingkup Kajian Wilayah Asia Tenggara
3.      Mengembangkan Kajian Wilayah Asia Tenggara melalui penelitian-penelitian unggulan
4.      Mengembangkan landasan moral dan etika akademik bagi sikap dan perilaku
Dengan demikian sumbangan utama yang diharapkan dari program Magister Kajian Wilayah Asia Tenggara ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga terdidik yang memiliki kemampuan analisis, kemampuan praktis, dan pemahaman komprehensif terhadap issu global, regional, sehingga dapat didayagunakan untuk memajukan keberadaan Indonesia dalam masyarakat antar-bangsa.



Relevansi Terhadap Kebutuhan dan Kemanfaatan
Kebutuhan Keilmuan
Hubungan, interaksi atau saling kaitan antara negara-negara  telah menjadi satu keniscayaan saat ini .Tidak  ada negara yang  hidup sendiri tanpa berhubungan dengan negara-negara lain. Masing-masing negara sesuai dengan kepentingannya akansaling berhubungan, walaupun dalam hubungan itu sering muncul berbagai problem atau hubungan yang asimetris, yakni hubungan yang tidak setara antara satu negara dengan negara yang lain.
            Negara-negara di Asia Tenggara yang telah bersekutu dalam satu organisasi regional yang bernama ASEAN tidak lepas dari konteks demikian. Meski dalam piagam pembentukannya masing-masing anggotanya  bertekad membangun kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan, tetap menghadapi berbagai kendala serta hubungan yang asimetris.
Berbagai problem maupun hubungan yang asimetris demikian agar tidak konfliktual. Melainkan saling menguntungkan anggota-anggotanya, khususnya untuk Indonesia ,perlu dikaji secara logis, sistematis dan kontinyu. Kajian Wilayah Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya yang telah lama mengantisipasi hal tersebut ,akan menjadi lembaga yang mengembangkannya di Indonesia
Kebutuhan Profesi
Pengkajian masalah-masalah Asia Tenggara tidak semata-mata demi kepentingan akademik, teoritik atau intelektual.Jauh di atas itu adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan praktis. Berbagai elemen masyarakat, apakah itu aparatur-aparatur pemerintah (pusat dan daerah), BUMN/BUMD, korporasi  swasta, Media Massa, LSM, Partai Politik, Ormas, membutuhkan SDM yang cakap menganalisis atau memahami masalah atau peluang yang muncul dalam saling interaksi antara negara-negara atau kekuatan lain di Asia Tenggara


Kebutuhan Institusi
Program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, Pasca Sarjana, Universitas Sriwijaya merupakan respons terhadap tuntutan perkembangan global, khususnya perkembangan regional di Asia Tenggara. Perkembangan yang dalam derivasinya akan   berdampak bagi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan Indonesia, perlu dikaji secara ilmiah. Keberadaan program studi ini diharapkan akan semakin memperkuat dan meningkatkan peran institusi Universitas Sriwijaya dalam proses pembangunan di Indonesia
Kebutuhan Akademik
Secara akademik, eksistensi Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara menopang kebijakan pendidikan nasional di bidang pengetahuan ilmu-ilmu sosial secara konseptual dan komprehensif, sesuai kebutuhan masyarakat dewasa ini
Gambaran Jumlah Peminat
Melihat perkembangan global, regional dan lokal dewasa ini, setiap wilayah tidak bisa lagi berpikir atau bertindak secara lokal.Dengan diberikannya otonomi kepada masing-masing daerah, setiap daerah harus lebih mandiri, kreatif dan inovatif, dibandingkan pada era-era sebelumnya yang sentralistik. Setiap bidang, lembaga, dan kalangan yang ada di daerah tersebut dituntut memahami perkembangan-perkembangan global, regional yang langsung berhadapan dengan keberadaan daerahnya.
Mengingat perguruan-perguruan tinggi di Sumatera Selatan belum ada yang mengkhususkan diri dalam kajian-kajian regional dan global selama ini, menjadikan  keberadaan Program Studi  Kajian Asia Tenggara, Program Pasca Sarjana, Universitas Sriwijaya, akan menarik banyak peminat.
Peminat/Calon-Calon Mahasiswa
Adapun calon-calon mahasiswa yang diharapkan berminat mengambil kajian/program ini berasaldari seluruh elemen masyarakat, seperti:
1.      Alumnus-alumnus S1 dari seluruh program studi
2.      Para Dosen
3.      PNS
4.      Aparatur BUMN/BUMD
5.      Anggota-anggota Partai Politik
6.      LSM
7.      Ormas
8.      Korporasi/perusahaan swasta
9.      Jurnalis/Wartawan
10.  Dan lain-lain
Keunggulan dan Karakteristik Program
Keunggulan atau karakteristik Program Kajian Asia Tenggara ini adalah pendekatannya yang multi disiplin. Tidak sebagaimana pendekatan-pendekatan yang diterapkan dalam ilmu-ilmu lain yang hanya mono disiplin. Program studi ini didekati dari berbagai disiplin ilmu, seperti ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, hubungan internasional dan lain-lain.
Dengan kurikulum yang kompeten, plus tenaga-tenaga pengajar yang akhli dibidangnya, program studi kajian Asia Tenggara ini diharapkan mampu menghasilkan alumnus-alumnus yang dapat memahami eksistensi kawasan secara konseptual dan komprehensif sebagaimana yang menjadi visi, misi, dan tujuannya.
KURIKULUM
Struktur Kurikulum
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pembentukan Kajian Wilayah Asia Tenggara diimplementasikan dalam kurikulum yang dianggap sesuai dengan tuntutan akademik dan kebutuhan praktis. Kurikulum ini terdiri dari dua jenis, yakni mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan dengan perincian sebagai berikut
JENIS MATA KULIAH
JUMLAH SKS
Wajib Program Studi
Pilihan Program Studi
36 SKS
  9  SKS
Total Beban Studi
45  SKS

Semester I
Kode
Jenis Mata Kuliah
SKS

Filsafat Ilmu Pengetahuan
                       3

Metodologi Penelitian
                       3

Sejarah Asia Tenggara
                       3

Kehidupan Sosial Masyarakat Asia tenggara
                       3

Tatanan Budaya Asia Tenggara
                       3

Politik dan Pemerintahan Asia Tenggara
                       3

TOTAL
                      18



Semester II
Kode
Jenis Mata Kuliah
SKS

Persfektif Ekonomi Asia Tenggara
  3

Regionalism dan ASEAN
                      3

Globalisasi
                      3

Problema Pembangunan
                      3

Mata Kuliah Pilihan ………
                      3

Mata Kuliah Pilihan ………..
                      3

TOTAL
                     18

Semester III
Kode
Jenis Mata Kuliah
SKS

Seminar proposal Tesis
                      3

Tesis
                      6













TOTAL
                     9

Semester IV
Kode
Jenis Mata Kuliah
SKS



















TOTAL



Resume Distribusi Mata Kuliah

No
                                                                           SEMESTER I
MATA KULIAH
SKS
  DOSEN PENGASUH
1
FilsafatIlmuPengetahuan
3
1.       Prof. Waspodo, Ph.D.
2.       Dr. Happy Warsito, S.H., M.A.
3.       Hisar Siregar, S.H.,M.Hum.
2
MetodePenelitianIlmiah
3
1.       Dr. M. HusniThamrin, M.Si.
2.       …..
3.       ….

3
Sejarah  Asia Tenggara
4
1.       Dr. Retno…
2.       Drs. Supriyanto, M. Hum.
3.      

4
Ekonomi di Asia Tenggara: Tradisionalvs Modern
3
1.       Prof. Dr. Bernadette Robiani, M.Si.
2.        
3.       Drs. ReinhardP.Hutapea, M.Si.
5
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Asia Tenggara
3
1.       Dr. Dadang H Purnama, M.Hum.
2.       Drs. K. A. Bukhori, M. Hum.
3.        
6
Politik dan Pemerintahan Negara-Negara di Asia Tenggara
3
1.       Dr.Zulfikri Suleman. MA
2.       HisarSiregar SH, MHum
3.       Derry Angling Kesuma, SH, MHum

Jumlah
19



No
                                                                           SEMESTER II
MATA KULIAH
SKS
 DOSEN PENGASUH
1
Regionalisme dan ASEAN
3
1.        
2.       Syahmin
3.       Usmawadi.
2
PerubahanSosia ldanPolitik di Asia Tenggara
3
1.       …..
2.       ….
3.        

3
Teknik Penulisan Ilmiah
3
1.       ….
2.      
3.       Dr. JokoSiswanto, M.Si.

4
Globalisasi di Asia Tenggara
3
1.      
2.       Drs. SyaifuddinZakir, M.Sc.
3.       ..

5
Problema Pembangunan

1.       Dr M Husni Thamrin MA
2.       …..
3.       …..

6


1.      
2.      
3.      


Jumlah
18



No
                                                                           SEMESTER III
                MATA KULIAH
SKS
     DOSEN PENGASUH
1
Seminar Tesis
2
1.       ….
2.       ……
3.       …….
2






3



.


4



5



6





Jumlah



No
                                                                           SEMESTER IV
                MATA KULIAH
SKS
     DOSEN PENGASUH
1
Tesis
6
1.       ….
2.       ……
3.       …….
2


1.      
2.       …..
3.       ….

3


1.       …..
2.       …….
3.      

4


1.       ……
2.       …..
3.       ……
5


1.       …..
2.       ……
3.       ……
6


1.       …….
2.       …..
3.       ……


Jumlah



Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Wajib
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Tegaknya bangunan ilmu pengetahuan selalu berdiri pada tiga landasan dasar; ontology, epistemology, dan aksiologi. Ketiga landasan tersebut menjadi salah satu pokok kajian dalam kuliah ini, disamping pokok-pokok kajian lain, seperti hakekat pengetahuan dan ilmu pengetahuan, sumber-sumber pengetahuan, teori-teori kebenaran, syarat-syarat ilmiah suatu ilmu, hbungan ilmu social dengan ilmu alam, dan hubungan ilmu dengan sosialitasnya
Kuliah ini merupakan pintu gerbang rasionalitas untuk memasuki belantara ilmu pengetahuan yang telah dibangun manusia (khususnya) sejak Yunani kuno hingga zaman ini. Dengan menuntaskan kuliah ini mahasiswa diajak untuk melihat peta ilmu yang ada dan melihat posisi ilmu yang menjadi bidang akademisnya dalam peta tersebut, sehingga mereka nantinya mampu mengembangkan ilmunya tersebut secara professional dan kreatif
Metodologi Penelitian
Melalui mata kuliah ini para mahasiswa diharapkan dapat memperoleh bekal pengetahuan dasar tentang metodologi dalam bidang penelitian sosial. Disini para mahasiswa mempelajari paradigma yang mendasari metode penelitian, konsep-konsep dasar penelitian, dan tipe-tipe penelitian yang dikembangkan menurut tujuan dan kegunaannya serta tahapan penelitian..dalam mata kuliah ini mahasiswa memperoleh pengetahuan dan kemampuan dasar untuk melakukan penelitian menggunakan prosedur ilmiah. Baik prosedur penelitian secara kwalitataif maupun kwantitatif.Mata kuliah ini juga mengajak mahasiswa untuk mempelajari secara mendalam tahapan penelitian yang meliputi persiapan penelitian, teknik penyusunan instrument penelitian, teknik pengumpulan, pengolahan dan analisis data.
Sejarah Asia Tenggara
Banyak kalangan menganggap bahwa Kawasan Asia Tenggara  semata-mata dianggap hanya merujuk kepada posisi geografis. Ia sama sekali tidak merujuk dalam pengertian ikatan kultural. Kalaupun ada makna kultural, hanya sebatas kepanjangan kultural yang bersifat kehinduan (Hinduized) atau kecinaan (Sinicized). Contoh-contohnya dapat dilihat pada proses Chunom-ization di Vietnam, atau system sinkretis kepercayaan di Indonesia. Akan tetapi, sesungghnya orang Asia Tenggara, merasakan bahwa Asia Tenggara memiliki cara tersendiri dalam menepis elemen-elemen eksternal mana yang harus dicakupkan dan dipadukan, dan untuk kemudian membentuk format kultural yang baru. Mata kuliah ini akan mencoba meluruskan masalah-masalah tersebut, dengan tekanan pada historis sebelum era kontemporer (1940- sekarang). Era-era yang akan dibahas adalah (1) pre/proto period (3000BCE-400CE); ancient erd (400-1300); classical era (1300-1750), early modern period (1750-1940)
Kehidupan Sosial Masyarakat Asia Tenggara
Tujuan yag dicapai lewat mata kuliah ini adalah pemahaman mahasiswa mengenai konsep-konsep ilmu Sosial/Sosiologi. Melalui mata kuliah ini para mahasiswa diharapkan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai konsep sosiologik, seperti kehidupan masyarakat, norma atau kaidah social, sanksi dan model control social lainnya, proses sosialisasi, pengelompokan social dan bentuk structural yang dijadikannya, stratifikasi social yang melahirkan status, pembagian peran social, proses-proses social, perubahan social (berikut persoalan sebab serta akibatnya) dan masalah kependudukan. Setelah menguasai berbagai konsep-konsep demikian para mahasiswa diharapkan dapat memiliki pijakan yang baik guna mendalami persoaln-persoalan social yang muncul di Asia Tenggara.
Tatanan Budaya Masyarakat Asia Tenggara
Mata kuiah ini memberikan pemahaman mengenai ruang lingkup dan konsep-konsep dasar dalam antropologi. Pokok-pokok bahasan diawali dengan sejarah perkembangan dan sub-sub disiplin antropologi. Kemudian dilanjutkan dengan bahasan tentang tinjauan aspek fisik manusia yang membicarakan tentang asal usul dan sejarah perkembangan manusia serta variasi fisik manusia di Asia Tenggara. Selanjutnya dibahas aspek-aspek sosial budaya manusia dengan penekanan pada konsep dan karakteristik kebudayaan, aspek organisasi sosial, kekerabatan dan perkawinan, reliji, bahasa, dan kesenian, serta bbidang sosial budaya lain, dan relevansi persfektif atau pendekatan antropologi dengan kehidupan budaya masyarakat Asia Tenggara masa kini


Persfektif Ekonomi Asia Tenggara
Mata kuliah ini mengajak para mahasiswa untuk mengkaji perkembangan perekonomian Asia Tenggara sejak Negara-negara di kawasan merdeka sampai era dewasa/saat ini. Lewat kajian ini para mahasiswa diharapkan akan dapat memahami sistem perekonomian yang berkembang di Asia Tenggara dari waktu ke waktu, seperti bertahannya sistem ekonomi yang dualistik, yakni sector tradisional dan sistim modern, akibat politikpenjajahan, serta upaya-upaya yang diupayakan untukmeniadakan dualisme tersebut
Politik dan Pemerintahan di Asia Tenggara
Perkembangan politik di Asia Tenggara, terutama dimensi internal masing-masing Negara memiliki keunikan tersendiri. Ada persamaan-persamaan dalam hal, politik, ekonomi, dan social, namun disisi lain banyak juga ditemukan perbedaan khas yang dimiliki oleh Negara-negara di kawasan ini. Prestasi dan problematika yang dihadapi Negara-negara di Asia Tenggara ini dapat dikategorikan dalam tiga pekerjaan besar. (1) dalam mengembangkan basis sosio-kultural bagi intgrasi nasional (nation building), (2) dalammenciptakan aturan main politik yang mendorong pelembagaan politik dan pemerintahan (state building), dan (3) dalam mengembangkan kerangka ekonomi-politik yang bisa menjamin pembangunan ekonomi dan otonomi nasional
Globalisasi
Globalisasi dipahami sebagai suatu proses yang terkait dengan intensifikasi , ekstensifikasi, dan semakin mendalamnya saling ketergantungan dan keterkaitan antar manusia. Fenomena globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang luas bagi perubahan pada hubungan antar bangsa, namun lebih jauh lagi juga berpengaruh terhadap kehidupan keseharian manusia.Persoalan diseputar globalisasi berikut dampaknya yang sedemikian besar penting untuk dipahami oleh seluruh mahasiswa yang mempelajari masalah-masalah internasional. Mata kuliah ini tidak hanya bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kerangka konseptual, namun juga sekaligus untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisa persoalan-persoalan internasional kontemporer yang terkait dengan proses globalisasi.
Regionalisme dan ASEAN
Fenomena bergabungnya beberapa negara dalam satu kawasan telah terjadi sejak dahulu kala, hingga saat ini.Penggabungan itu bisa menjadi satu negara baru, federasi, konfederasi dan sebagainya.Adapun factor-faktor penyebab dari penggabungan tersebut cukup beragam.Mungkin karena faktor politik, ekonomi, sosial-budaya dan lain-lain. Pasca PD II, bergabungnya beberapa negara dalam satu organisasi regional, dilatarbelakangi  perang dingin, yang melahirkan pakta-pakta pertahanan, seperti NATO, Warsaw Pact, Cento, SEATO (Asia Tenggara) dan lain-lain, maupun karena factor social-kebudayaan, seperti Republik Persatuan Arab. Dalam perjalanannya organisasi-organisasi kawasan ini mengalami pasang surut, kecuali NATO yang exist hingga saatini. Disisi lain muncul organisasi-organisasi baru, seperti APEC, NAFTA, ASEAN yang kemudian melahirkan AFTA, pasca menguatnya Masyarakat Ekonomi Eropa/Komunitas Eropa. Mengapa muncul organisasi-organisasi tersebut, khususnya ASEAN, menjadi pembahasan mata kuliah ini melalui Pendekatan atau Teori Integrasi Regional.
Problema Pembangunan
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diajak untukmengupas berbagai problema-problema dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang, baik problema yang timbul karena penerapan teori pembangunan yang dianut maupun problema-problema yang inherent ada dalam masyarakat Negara itu sendiri. Problema-problema tersebut misalnya kemiskinan structural dan non structural, korupsi, masalah lingkungan, kependudukan, illiteracy, kesehatan, dan lain-lain yang akan ditinjau secara mendalam akar permasalahan dan kondisinya serta bagaimana prospek berbagai teori dan pendekatan pembangunan yang ada untuk memecahkan problema tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi Negara tersebut. Dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami secara mendalam problema-problema pembangunan dan problema-problema proses pembangunan yang dihadapi suatu Negara, serta memberikan opini yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
Mata Kuliah Pilihan;
Investasi Asing Dan industrialisasi di Asia Tenggara
Salah satu fenomena Asia Tenggara kontemporer adalah membanjirnya investasi asing. Pasca Perang Dunia II, investasi-investasi ini terutama datang dari negara-negara yang unggul dalam perang tersebut, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Eropa Barat dan Australia. Jepang yang kemudian berhasil membangun ekonominya dengan sangat cepat, menjadi actor yang kemudian meramaikan investasi di kawasan Asia Tenggara. Betapa besar investasi-investasi tersebut dapat dilihat dari banyaknya industri-industri yang dibangun melalui penanaman modal langsung (foreign direct investment)  dan lain-lain bentuk penanaman modal. Akhir-akhir ini actor yang kemudian juga sangat berperan dalam investasi ini adalah Republik Rakyat China (RRC).Pasca perjanjian ACFTA, investasi RRC mulai masuk dengan sangat deras ke kawasan. Yang kemudian juga diperkirakan akan berperan ke depan adaah India. Bagaimana sejarah, latar belakang, perkembangan dan implikasi investasi-investasi demikian menjadi pembahasan mata kuliah ini.


HAM dan Demokrasi Di Asia Tenggara
Mata kuliah ini membahas tentang perkembangan gagasan mengenai HAM dan dinamika implementasinya dalam berbagai konteks sosio, politik dan kultural. Mahasiswa diajak mendiskusikan dokumen-dokumen HAM Internasional, upaya memasukkan norma HAM dalam sistim Hukum nasional dimasing-masing Negara Asia Tenggara, serta berbagai kasus dan dinam akika penerapan dan/atau penegakan HAM, khususnya dalam hubungannya dengan penyelenggaraan pembangunan dan kehidupan berdemokrasi. Secara demikian, diharapkan pada  akhir perkuliahan mahasiswa telah memiliki pemahaman yang baik tentag HAM, memahami permasalahan dan dilemmanya, mengenali kekuatan dan dinamika politik yang terkait, dan mampu meletaakkannya dalam konteks pengembangan demokrasi di Asia Tenggara
Pertanian di Asia Tenggara
Issu-Issu Keamanan di Asia tenggara
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teoritik tentang variasi-variasi teoritik yang berupaya menjelaskan konsep perang, power, keamanan, dan perdamaian. Pembahasan akan terbagi dalam empat bagian, yaitu (1) pemahaman konsep evolusi perang dari masa klasik ke masa perang modern, (2) konsepsi perimbangan kekuatan dan persfektif realism, (3) konsep keamanan yang meliputi keamanan tradisional, serta (4) konsep perdamaian dan resolusi konflik. Dengan demikian mahasiswa diharapkan memahami dan dapat menggunakan pendekatan-pendekatan demikian dalam menganalisis masalah-masalah keamanan di Asia Tenggara

Kosmologi dan Reliji di Asia Tenggara
Gender di Asia Tenggara
Mata kuliah ini mempelajari tentang perkembangan konsep dasar gender dan politik, masalah kesetaraan gender dalam bidang politik beserta resolusi terhadap ketimpangan gender. Setelah mengikuti mata kuliah ini secara aktip mahasiswa akan mampu menganalisis fenomena gender dan politik, kerangka analisis gender dan politik, meliput pembahasan konseptual dan teoritik tentang mengapa pria lebih diunggulkan di dalam mekanisme politik disbanding perempuan. Relevansi konseptualisasi pembagian ranah privat dan ranah public dalam konteks Asia Tenggara, mahasiswa mampu memberikan formula macam apakah yang dapat mencapai “kesetaraan antara perempuan dan pria” dalam politik di Asia Tenggara
Sistim Ekologi di Asia Tenggara

Kompetensi Lulusan
Dengan kurikulum demikian, ditambah dengan staf-staf pengajar yang kompeten, dan proses belajar-mengajar yang dinamis, diharapkan melahirkan alumnus-alumnus dengan kompetensi sebagai berikut:
1.      Menguasai konsep pemahaman wilayah Asia Tenggara secara konseptual dan komprehensif, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di Wilayah Asia Tenggara secara prosedural, efisien dan efektif
2.      Mampu melakukan penelitian dan memberi rekomendasi/keputusan yang strategis secara bertanggung jawab atas seluruh aspek pemahaman Wilayah Asia Tenggara
3.      Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam pemahaman Wilayah Asia Tenggara, dan mampu beradaptasi terhadap suasana yang dihadapi dalam penyelesaian masalah Asia Tenggara
4.      Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternative solusi permasalahan pemahaman Wilayah Asia Tenggara
5.      Mampu mengkomunikasikan ide dan gagasan secara lisan maupun tertulis dalam pemahaman Wilayah Asia Tenggara



SUMBER DAYA:
PENDIDIK, PENGELOLA DAN FASILITAS PENDIDIKAN

Tenaga Pendidik
Sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 234/U/2000 dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No 108/DIKTI/Kep/2001 dinyatakan bahwa salah satu persyaratan dalam pendirian Program Studi S2 adalah adanya dosen yang berkualifikasi S3 sebanyak….orang dan S2…..orang. Bedasarkan hal tersebut, Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara yang akan didirikan ini telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud kedua keputusan di atas
Jumlah tenaga dosen yang telah siap untuk mengasuh mata kuliah yang ditawarkan program ini adalah ……..orang dengan kualifikasi guru besar …..orang, doctor (S3) …..orang, Magister (S2) ….orang. Para calon tenagapengajar ini telah menyatakan kesediaannya secara tertulis
Tenaga pengajar yang dipersiapkan pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara tersebut merupaan dosen yang berasal dari lingkungan Universitas Sriwijaya

Tenaga Administrasi
Untuk mendukung proses pelaksanaan administrasi pendidikan, telah tersedia tenaga administrasi sesuai dengan kebutuhan. Untuk sementara dibutuhkan 1 (satu) orang. Sedangkan untuk Ketua dan Sekretaris Program Studi akan dipilih dari staf pengajar yang terlibat dalam proses belajar mengajar di Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara

Pengelola Pendidikan
Pengelolaan pendidikan dilakukan mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku umum di UNSRI. Program Studi akan dipimpin oleh seorang Ketua dan Sekretaris Program Studi yang ditetapkan SK Rektor. Dalam melaksanakan tugasnya, ketua dan sekretaris program studi akan dibantu satu orang tenaga administrasi yang akan ditentukan kemudian

Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sebagaimana diatur dalam lampiran Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 234/U/2000, bahwa sarana dan prsarana yang harus diiliki dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi meliputi ruang kuliah, ruang kantor administrasi, ruang perpustakaan, ruang computer, ruang laboratorium, ruang dosen tetap dan tanah. Secara umum, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya telah tersedia dalam bentuk sarana dan fasilitas baik yang dikelola Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya dan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara

Buku dan Referensi
Secara umum, sumber kepustakaan yang dibutuhkan dalam rangka pembukaan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara telah tersedia dalam lingkungan Program Pascasarjana dan Universitas Sriwijaya. Namun secara khusus, masih banyak yang kurang. Kekurangan ini dapat dilengkapi dengan membeli buku-buku  dari instansi yang layak untuk itu, seperti dari Perguruan-Perguruan Tinggi dari Jakarta, Yogya. Khusus untuk kajian Wilayah Asia Tenggara dapat dapat dipesan pada Institute Of Southeast Asian Studies, ISEAS Singapore

PENDANAAN
Pendanaan pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara ini mengacu pada ketentuan yang berlaku pada Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya


MANAJEMEN AKADEMIK
Pelaksanaan Akademik
Untuk memperlancar penyelenggaraan akademik pendidikan di tingkat Program Studi diangkat Ketua Program Studi yang bergelar Doktor. Ketua Program Studi memiliki wewenang terhadap pengembangan disiplin ilmu yang dibinanya termasuk; pengelolaan staf pengajar dan pengembangan/pemantapan kurikulum serta membina kerjasama dengan pihak luar. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi dan Kelompok Kerja Dosen
Dalm hal tata pengelolaan Program Studi dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketua Program Studi sebagai penanggung jawab sehari-hari penyelenggaraan Program Studi Kajian wilayah Asia Tenggara Universitas Sriwijaya, diwajibkan melaporkan kemajuan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar kepada Direktur Pascasarjana. Hal-hal yang dilaporkan terkait dengan (1) jumlah mahasiswa; (2) prestasi akademik; (3) jumlah dan judul penelitian; (4) publikasi dosen dan mahasiswa; (5) jumlah kerjasama penelitian; (6) lama studi. Laporan ini diperlukan tidak hanya sebagai perwujudan pertanggungjawaban, tetapi juga sebagai bahan perencanaan pengembangan program. Laporan tersebut merupakan basis perencanaan tindak lanjut untuk pengembangan ke depan didasarkan kondisi eksisting untuk menentukan kebijakan-kebijakan, akademik, administrasi, dan keuangan dalam bentuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, RKAT

Rencana Pengembangan Program Studi
Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, telah direncanakan pengembangan dalam tiga tahap;
1.      Rencana Pengembangan Jangka Pendek (1 – 5 thn ke depan)
2.      Rencana Pengembangan Jangka Menengah (5 – 10 thn ke depan)
3.      Rencana Pengembangan Jangka Panjang (15 – 20 thn ke depan)
Rencana Pengembangan Jangka Pendek
Untuk jangka pendek Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara merencanakan;
a.      Pemantapan dan pengembangan kurikulum
b.      Melengkapi buku-buku dan jurnal-jurnal terbaru
c.       Penjajakan kerjasama dengan institusi-institusi yang berhubungan dengan Kajian Wilayah Asia Tenggara
Rencana Pengembangan Jangka Menengah
Dalam jangka menengah Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara merencanakan;
a.      Meningkatkan hasil-hasil penelitian
b.      Menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan tinggi luar negeri.
Rencana Pengembangan Jangka Panjang
Dalam jangka panjang Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara merencanakan program studi ini menjadi lembaga yang menghasilkan SDM yang memiliki daya saing, menjadi pusat penelitian dan pengembangan Kajian Wilayah Asia Tenggara
Manajemen Sumber Daya
Untuk mengefektifkan proses belajar mengajar di Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.      Dosen pengasuh mata kuliah pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara ditetapkan oleh Direktur atas usul Ketua Program Studi berdasarkan hasil rapat Kelompok Kerja Dosen. Dosen pengasuh mata kuliah pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara bergelar Doktor atau minimal bergelar Magister dengan pengalaman akademik  sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang sesuai dengan kompetensi keilmuannya
b.      Kinerja Dosen dievaluasi setiap akhir masa perkuliahan. Penilaian didasarkan pada aktivitas dosen dalam memberikan kuliah, tutorial, bimbingan tesis, kehadiran dalam rapat dan seminar, dan lain-lain.
c.       Setiap akhir masa perkuliahan diadakan evaluasi terhadap kemajuan proses belajar-mengajar dan evaluasi akhir dari kinerja pengajaran (kehadiran dosen dan nilai dari setiap mata kuliah)
d.      Ketua Program studi senantiasa melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi proses belajar-mengajar antar dosen
e.      Setiap Dosen Senior bergelar sekurang-kurangnya Doktor diharuskan membimbing Dosen yang lebih junior dalam bidangnya dengan pemberin wewenang yang semakin hari semakin ditingkatkan ke arah kemandirian melalui penugasan dibawah pengawasan dan bimbingannya
f.        Ketua Program Studi senantiasa melakukan pemantauan apakah tugas institutional para dosen sudah relative merata sehingga tidak ada dosen yang kelenihan beban yang pada akhirnya akan mengganggu kinerjanya. Setiap dosen hanya dapat mengasuh maksimal dengan beban yang setara dengan 6 SKS untuk mata kuliah yang berbeda atau setara dengan 9 SKS untuk mata kuliah yang sama pada setiap semester.
Manajemen Mutu Akademis
Untuk mendapatkan lulusan dengan mutu akademis yang baik maka Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara melakukan hal-hal berikut;
1.      Program Matrikulasi/Kuliah Pra-Pascasarjana
Sebelum memasuki program regular pascasarjana maka mahasiswa baru diwajibkan terlebih dahulu untuk Matrikulasi/Program Pra-Pascasarjana. Program ini pada dasarnya adalah kegiatan perkuliahan selama kurang lebih dua minggu dengan tujuan;
a.      Memberikan tambahan pengetahuan yang dianggap perlu
b.      Memberikan alat analisis yang mendasari mata kuliah Program Pascasarjana
c.       Menyesuaikan kemampuan/pengetahuan awal
d.      Dan sekaligus sebagai media seleksi/alat ukur potensi akademik
2.      Melakukan system penilaian dan evaluasi yang ketat sesuai dengan pedoman penyelenggaraan pendidikan, yaitu;
a.      Mahasiswa yang mendapat IPK ,2,75 (skala 0-4) di akhir semester pertama akan mendapat peringatan untuk lebih giat pada semester berikut untuk meningkatkan IPKnya
b.      Mahasiswa yang mendapat nilai IPK,2,75 (skala 0 – 4) di akhir semester kedua dikenai sanksi untuk tidak dapat melanjutkan studi
3.      Ujian kelulusan magister diberikn secara komprehensif dengan menghadirkan sejumlah penguji dari pakar-pakar yang terkait dengan bidang keilmuan dan peminatan yang ditekuni oleh mahasiswa program magister
4.      Mendatangkan penceramah/kuliah tamu dari instansi yang relevan agar wawasan mahasiswa menjadi lebih luas
5.      Mendorong mahasiswa untuk aktif menulis pada jurnal ilmiah, baik local, nasional maupun internasional
6.      Memberikan penilaian terhadap kinerja dosen dengan factor-faktor sebagai berikut:
a.      Ketersediaan GBPP
b.      Jumlah kehadiran Dosen
c.       IPK kelas
d.      Evaluasi mahasiswa terhadap dosen melalui angket
7.      Mengusahakan agar setiap dosen senantiasa memperbaharui materi ajar sehingga tetap actual
8.      Membentuk Kelompok Kerja Dosen (KKD) dengan tugas utama memberikan pertimbangan kepada Ketua Program Studi dalam pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan akademik
Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dilakukan dengan menggunakan system kredit semester (sks). Dapun tujuan dari penyelenggaraan system kredit semester ini adalah:
1.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk kreatif dan mandiri, sehingga diharapkan mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang sesingkat mungkin
2.      Dalam batas-batas tertentu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih dan memutuskan mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya
3.      Memberi dasar yang mantap bagi pengadaan evaluasi kemajuan belajar peserta didik secara efektif.
Untuk mencapai tujuan diatas, pelaksanaan system kredit ini memerlukan keterlibatan semua pihak (peserta didik, tenaga pengajar dan tenaga administrasi) terhadap jadwal kegiatan pendidikan yang telah ditentukan, termasuk perkuliahan, penyelenggaraan ujian, penyerahan nilai ujian kepada secretariat program, serta administrasi nilai yang kredibel
Pada sistem kredit ini,beban studi yang harus diselesaikan oleh peserta didik hingga dinyatakan lulus disebut dengan satuan kredit semester (sks). Satuan kredit semester itu sendiri merupakan takaran terhadap proses pembelajaran yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu, baik itu berupa perkuliahan, penugasan, ujian, praktikum, ataupun kegiatan praktikum lapangan
Administrasi system kredit melibatkan segenap unsur pendidikan mulai dari mahasiswa, tenaga pengajar, pembimbing penelitian, pimpinan program studi, dan tenaga administrasi sesuai dengan jadwal kegiatan yang meliputi: pendaftaran ulang, perkuliahan, pelaksanaan ujian, pemeriksaan ujian, pengumuman nilai, dan sebagainya.
Pada setiap semester, setiap mahasiswa mempunyai beberapa kewajiban administrasi yang harus diselesaikannya sebelum berhak mengikuti kegiatan perkuliahan. Kewajiban administrasi yang harus diselesaikan adalah melakukan pendaftaran ulang, baik pendaftaran administrasi maupun pendaftaran akademik
Masa studi pendidikan Kajian Wilayah Asia Tenggara adalah 3 (tiga) semester, dimana masing-masing semester ekwivalen dengan 12 – 14 pertemuan tatap muka, termasuk untuk melakukan penelitian dan ujian tugas akhir (tesis). Peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan studinya sertatelah memenuhi segala ketentuan yang ditetapkan Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya berhak menyandang gelar akademik Magister Sains (MSi). Penggunaan gelar akademik tersebut dalam bentuk singkatan, ditempatkan di belakang nama yang bersangkutan
Rekrutmen Mahasiswa
Rekrutmen mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya dilakukan secara terbuka setelah memenuhi peryaratan administrative dan akademis. Persyaratan administrative yang harus dipenuhi oleh calon peserta untuk dapat menjadi mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya adalah sebagai berikut:
1.      Memiliki ijzah yng setara dengan sarjana strata satu, berasal dari
a.      Perguruan Tinggi Negeri
b.      Perguruan Tinggi Swasta yang telah lulus ujian Negara
c.       Perguruan tinggi di luar negeri yng ijazahnya telah diakreditasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2.      Berbadan sehat untuk mengikuti pendidikan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter
3.      Mengikuti secara penuh ujian saringan masuk
4.      Bagi mereka yng biaya pendidikannya ditanggung olh instansi, diharuskan melampirkan surat perstujan dari Pimpinan Instnsi bersngkutan yang berkaitan dengan;
a.      Ijin untuk mngikuti kuliah secara penuh
b.      Kesediaan untuk menyediakan seluruh biaya pendidikan calon sesuai dengan ketentuan Program Studi hingga calon menyelesaikan pendidikannya
5.      Bersedia menandatangani surat perjanjian di atas meterai yang menyatakan keesanggupan untuk mentaati segala peraturan, termasuk masa studi
Calon peserta yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonan untuk menjadi peserta pendidikan dengan mngisi formulir pendaftaran secara lengkap
Lamaran dianggap sah apabila formulir pendaftaran disertai lampiran:
1.      Fotocopy tanda bukti pembayaran pendaftaran
2.      Salinan ijazah dan transkrip akademik selama mengikuti program pendidikn sarjana strata  satu yang telah dilegalisir
3.      Rekomendasi dari dua orang pengajar senior tempat calon mengikuti program sarjana dan mengenal calon peserta dengan baik. Dalam hal peserta telah bekerja maka persyaratan rekomendasi terdiri dari satu orang eks dosen senior peserta dan satu orang atasan/eks atasan calon peserta
4.      Surat keterangan tentang sumber biaya pendidikan, termasuk biaya penelitian
5.      Surat keterangan kesehatan dari dokter  pemerintah
6.      Pasfoto terakhir berukuran 6 X 6 cm, sebanyak enam lembar
7.      Bagi mereka yang dibiayai oleh lembaga/instansi, harus menyertakan surat persetujuan dari instansi bersangkutan
Tahapan berikutnya adalah seleksi peserta. Seleksi dilakukan dengan tujuan ntuk mendapatkan peserta pendidikan yang memiliki kemampuan akademiik memadai, serta diharapkan dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan tepat waktu
Kriteria seleksi meliputi:
1.      Kemampuan akademik, yang meliputi; Test Potensi Akademik dan Bahasa Inggris
2.      Test wawancara
3.      Kelengkapan persyaratan administrative
Seleksi caln peserta diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya Palembang
Peserta ujian yang diterima harus segera mendaftarkan diri kembali (pendaftaran ulang) kepada Sekretariat Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Dalampendaftaran ulang, ada beberapa formulir yang harus diisi untuk kemudian diolah oleh computer. Persyaratan yang harus dipenuhi untukmelakukan registrasi ulang adlah:
1.      Menunjukkan Kartu Ujian masuk Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
2.      Mengmbil berkas registrasi ulang
3.      Membayar dan menyerahkan slip pembayaran SPP, KM< Dana Pengembngan, dan Jaket
4.      Mengisi dan menyerahkan formulir isian studi
5.      Mengisi formulir pembuatan KIM (Kartu Identitaas Mahasiswa)

Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya disajikan dalam bentuk mata kuliah-mata kuliah pada kurikulum yng dideskripsikan secara ringkas dan padat agar dipahami oleh mahasiswa dengan mudah. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan visi/misi dan tujuan program studi. Kuriukulm tersebut dijabarkan dalam silabus setiap mata kuliah yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan perkuliahan. Isi setiap mata kuliah dituangkan alam bentuk satuan acara perkuliahan
Komposisi mata kuliah-mata kuliah tersebut diharapkan dapat memberi bekal bagi mahasiswa untuk mampu mengaplikasikan pendekatan Kajian Wilayah Asia Tenggara untuk menganalisis fenomena sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan pada Kawasan Asia Tenggara serta mensistesiskannya. Setelah menyelesaikan perkuliahan tersebut diharapkan mahasiswa mampu mencapai kematangan intelektual
Untuk mencapai kematangan intelektual secara terstruktur dan sistematik, kurikulum disusun dan diatur serta terjadwal secara berurutan. Mata kuliah dasar diberikan pada semester awal, sedangkan mata kuliah lanjutan/analisis mendalam diletakkan pada semester akhir. Kurikulum program studi mengarhkan mahasiswa untuk bekerja secara mandiri khususnya dalam melaksanakan penelitian ilmiah. Sebagai bentuk scientific accountability setelah menyelesaikan perkuliahannya, mahasiswa diwajibkan melaksanakan penelitian ilmiah mandiri yang produknya berupa tugas akhir atau tesis. Kemandirian ini terlihat mulai saat mahasiswa menyusun proposal penelitian, bekerja dilaboratorium atau dilapanagn, menganalisis data serta dalam penyusunan tugas akhir. Dalam pelaksanaannya mahasiswa didampingi oleh pembimbing
Kematangan intelektual mahasiswa dicerminkan dari kemampuannya menganalisis dan mensintesiskan fenomena Asia Tenggara. Dalam proses analisis dan sintesis mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan media-media kawasan Asia Tenggara dan mengoperasikan teknik-teknik analisis kualitatif dan kuantitatif (SIG dan statistic). Pematangan intelektual mahasiswa ditunjang juga oleh beberapa kegiatan ilmiah, antara lain; seminar, diskusi ilmiah, workshop, dan praktikum
Aspek penelitian dalam program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara yang diwujudkan dalam bentuk tugas akhir (tesis) mempunyai bobot 9 SKS. Penguasaan konsep dan teori diharapkan mampu mendasari penguasaan mahasiswa dalam aspek terapannya. Dalam penyusunan tugas akhir ini, mahasiswa melakukannya di bawah bimbingan Pembimbing Tugas Akhir yang terdiri dari Pembimbing I dan Pembimbing II. Untuk menjamin mutu penyusunan Tugas Akhir, Direktur Program Pasca Sarjana atas usulan Ketua Program Studi menetapkan dosen yang bertindak sebagai pembimbing tugas akhir. Bagi dosen yang akan ditunjuk sebagai pembimbing I harus memenuhi persyaratan:
1.      Mempunyai gelar Doktor atau Magister yang memiliki pengalaman akademik sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
2.      Mempunyai bidang keilmuan/keahlian yang relevan dengan tugas akhir mahasiswa program studi dimaksud
Sedangkan bagi Pembimbing II dipersyaratkan:
1.      Mempunyai gelar minimal Magister
2.      Mempunyai bidang keilmuan/keahlian yang relevan dengan tugas akhir mahasiswa program studi dimaksud
Dalam hal kurikulum, Program Studi melakukan peninjauan ulang kurikulum secara berkala. Mksimal sekali dalam lima tahun dengan tujuan untuk mencapai sinkronisasi antara komposisi, distribusi mata kuliah dengan pencapaian visi serta pelaksanaan misi. Peninjauan ulang dilaksanakan bersama antara staf pengajar, mahasiswa dan pengguna. Kuriukulum dijadikan pegangan baku pemberiankuliah. Masing-masing mata kuliah sudah memiliki silabus yang jelas dan harus diacu oleh semua staf pengajar
Pembelajaran mahasiswa dilakukan dengan mengacu pada kurikulum secara “two way communication”. Mahasiswa menerima kuliah dalam bentuk ceramah tatap muka menggunakan fasilitas media visual, namun mahasiswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberi komentar, sehingga terjadi diskusi ilmiah yang hidup. Selain itu pada saat-saat tertentu mahasiswa diberi tugas-tugas ilmiah yang harus diselesaaikan dalam waktu yang ditentukan. Beberapa mata kuliah disertai dengan praktikum, ataupun kunjungan lapangan dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan yang disusun perorangan dari objek yang diteliti. Laporan praktikum dan tugas-tugas ilmiah dinili sebagai bagian dari nilai akhir secara keseluruhan
Program studi mensyaratkan kehadiran mahasiswa dalam setiap perkuliahan minimal 75% dari total pertemuan. Setiap staf pengajar memiliki hak prerogative untuk menggunakan persyaratan kehadiran tersebut sebagai salah satu komponen guna menentukan boleh tidaknya mahasiswa menhgikuti ujian pada mata kuliah yang diasuhnya. Dengan kata lain, persyaratan kehadiran dapat mempengaruhi perolehan nilai akhir setiap mahasiswa pada suatu mata kuliah tertentu.
Untuk mendukung proses pembelajaran disediakan beberapa fasilitas pendukung. Fasilitas-fasilitas pendukung belajar-mengajar (laboratorium, perpustakaan, internet, dll) dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa. Mahasiswa mempunyai peluang untuk melakukan interaksi akademik dengan pihak di dlam dan di luar disiplin ilmu melalui seminar, diskusi ilmiah, workshop, kunjungan lapangan, praktikum laboratorium, serta kunjungan ke instansi tertentu
Kecuali itu, untuk meningkatkan kepekaan sosial mahasiswa, setahun sekali dilaksanakan kuliah kerja lapangan. Penekanan studi pada perluasan wawasan peserta tentang praktek-praktek sosial, politik, ekonomi, budaya kawasan Asia Tenggara baik di dalam maupun di luar negeri (wilayah Asia Tenggara). Hal ini sangat bermanfaat untuk membekali mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat pada waktu yang akan datang.
Evaluasi
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan terhadap komponen pendidikan sesuai beban SKS yang dipersyaratkan. Untuk setipa mata kuliah, evaluasi dilakukan oleh pengajar secara berkala yang dilakukan dengan cara ujian, tugas, dan pengamatan. Pada setiap mata kuliah mahasiswa dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal C. pengecualian untuk tugas akhir (tesis) yang mempersyaratkan nilai minimal B.
Evaluasi juga dilakukan dengan mengacu pada Indeks Prestasi (IP) yang berhasil diraih mahasiswa. Indeks Prestasi (IP) adalah suatu angka yang menunjukkan tingkat perstasi akademik mahasiswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dalam suatu periode tertentu. Dalam hal ini dikenal adanya dua IP, yaitu IP semester (IPS) dan IP Kumulatif (IPK). Angka IPS diperoleh dari hasil bagi jumlah mutu semester dibagi dengan jumlah SKS yang diambil pada semester tersebut; sedangkan IPK diperoleh dari hasil bagi jumlah mutu kumulatif dibagi dengan jumlah SKS kumulatif yang telah diambil selama kuliah.
Adapun mutu suatu mata kuliah merupakan hasil perkalian antara nilai akhir dan bobot SKS mata kuliah bersangkutan, dengan ketentuannsebagai berikut
Nilai A       = 4,00
Nilai B       = 3,00
Nilai C       = 2,00
Nilai D      = 1,00
Berdasarkan ketentuan di atas, suatu mata kuliah yang memiliki bobot 3 SKS dan nilai akhir B berarti mempunyai mutu 9,00
Adapun rumus perhitungan IP adalah sebagai berikut:
                    Jumlah (nilai akhir x bobot)               Jumlah mutu
IP  =                                                                 = 
                                Jumlah SKS                              Jumlah SKS
Selain A,B,C,D, dan E, Program studi juga memberlakukan nilai I dan T. Nilai I (incomplete atau tidak lengkap) hanya diberikan kepada mahasiswa yang belum melengkapi tugas yang diberikan oleh staf pengajar pada suatu mata kuliah tertentu. Nilai I berlaku selama satu semester. Bila hingga batas waktu tersebut mahasiswa tidak menyerahkan tugasnya, nilai I akan berubah menjadi E (kecuali untuk mata kuliah Seminar II dan Tesis)
Sementara itu, nilai T (tidak ada nilai) hanya diberikan kepada mahasiswa yang mengundurkan diri secara tidak sah dari keikutsertaannya pada suatu mata kuliah. Sesuai dengan prosedur yang berlaku, pengunduran diri hanya dapat dilakukan dengan melalui perbaikan Rencana Studi dan persetujuan KPS selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah dimulainya masa perkuliahan. Pengunduran diri tidak dapat dilakukan pada semester pertama. Jumlah SKS mata kuliah yang bernili T tetap diikutsertakan pada perhitungan IPS.
Apabila pada 2 (semester) pertama mahasiswa tidak memiliki Inddeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75 dari sekurang-kurangnya 14 SKS terbaik, akan dinyatakan putus kuliah (drrop out). Demikian juga apabila pada evaluasi akhir masa studi mahasiswa tidakmemiliki IPK 2,75 dari beban studi yang diisyaratkan dengan nilai terendah C.
Penilaian keberhasilan pendidikan dilakukan melalui:
1.      Ujian tengah semester yang dapat berupa ujian tertulis, penulisan makalah, atau penugasan lainnya
2.      Ujian akhir semester yang dapat  berupa ujian tertulis, ujian laboratorium/lapangan, presentasi makalah, atau ujian kombinasi.
3.      Ujian akhir berupa tesis
Peserta yang tidak lulus pada suatu mata kuliah diberi kesempatan untuk mengulang kuliah, mengikuti ujian, atau memenuhi bentuk penugasan tertentu gunamemperbaiki nilai berdasarkan persetujuan pengajar (dosen) terkait dan KPS. Pengulangan mata kuliah, ujian, dan penugasan di atas hanya dapat dilakukan satu kali
Pada akhir masa studi setiap mahasiswa harus menyelesaikan tugas akhir (tesis). Ujian tugas akhir merupakan kegiatan akademik terjadwal dalam rangka mengevaluasi tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister. Ujian tugas akhir dilaksanakan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir yang diusulkan oleh Ketua Program Studi dan diangkat oleh Direktur Program Pascasarjana. Panitia ujian tugas akhir terdiri dari pembimbing tugas akhir dan para penguji yang berasal dari pakar-pakar yang terkait dengan bidang keilmuan dan minat yang ditekuni oleh mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara.. adapun jumlah anggota Panitia Ujian Tugas Akhir sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. Dalam keadaan khusus, dapat diundang penguji yang bukan dari kalangan akademik dan memiliki keahlian dalambidang terkait
Ujian tugas akhir dapat dipimpin oleh Ketua Program Studi atau yang ditunjuk oleh Direktur Program Pascasarjana. Ujian tugas akhir berlangsung secara tertutup maupun terbuka dan dibagi dalam 2 (dua) tahap, penyajian oleh mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dan Tanya jawab. Mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir bila memperoleh nilai minimal B.

Putus Studi
Putus kuliah dapat disebabkan oleh pengunduran diri, tidak memenuhi syarat evaluasi, maupun karena melakukan pelanggaran atas kejujuran akademik. Persyaratan evaluasi akademik dan administrasi yang dapat menyebabkan putus kuliah adalah:
1.      IPK kurang dri 2,75 pada setiap masa evaluasi akhir semester
2.      Tidak lulus evaluasi pada akhir semester ke-2
3.      Masa studi maksimum 8 semester telah habis
4.      Tidak memenuhi ketentuan administrative
5.      Terkena peraturan lain yang menyebabkan mahasiswa tersebut kehilangan haknya sebagai mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Kelulusan
Mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya dinyatakan lulus Program Magister apabila memenuhi persyaratan sebagi berikut:
1.      Terdaftar sebagai mahasiswa baik secara dministratif maupun secara akademik
2.      Telah lulus program matrikulasi
3.      Telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan sesuai kurikulum yng ditetapkan untuk program studi (termasuk tesis yang telah diperbaiki) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,75
Predikat kelulusan setelah mengikuti/menyelesaikan Program Magister terdiri atas tigkatan berturut-turut: Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan Cum Laude. Mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 44 SKS termasuk tesis, akan dinyatakan lulus apabila hasil evaluasi akhirnya mencapai IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh lima). Predikat kelulusan mahasiswa ditentukan berdasarkan IPK dan ditetapkan sebagai berikut:
a.      2,75 – 3,49 : memuaskan
b.      3,50 – 3,74 : sangat memuaskan
c.       3,75 – 4,00 : cum laude
Predikat kelulusan cum laude diberikan kepada lulusan program Magister yang menyelesaikan studi tepat waaktu dengan IPK 3,75 – 4,00 diperoleh tanpa mengulang mata kuliah. Apabila IPK 3,75 – 4,00 tetapi tidak memenuhi persyaratan kelulusan tepat waktu dan/atau terdapat mata kuliah yang menghilang, maka kepada yang bersangkutan diberikan predikat kelulusan Sangat Memuaskan.
Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus berhak untuk memperoleh ijazah sebagai tanda kelulusan serta transkrip akademik sebagai bukti rekam jejak (track record) prestasi akademik mahasiswa bersangkutan selama mengikuti pendidikan. Ijazah dan transkrip hanya dikeluarkan satu kali untuk setiap mahasiswa. Ijazah dan transkrip akademik tersebut diterbitkan dan dikeluarkan oleh pihak universitas apabila mahasiswa memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1.      Mahasiswa telah memenuhi semua kewajibannya dan atau tugas yang dibebankan kepadanya selama mengikuti kegiatan pendidikan pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara
2.      Mahasiswa telah menyerahkan hasil tugas akhir (tesis) kepada pimpinan Program Pascasarjana melalui secretariat Program Studi yang dinyatakan dengan berita acara serah terima sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh pihak Program Pascasarjana atau Program Studi
3.      Mahasiswa telah menyelesaikan kewajiban administrasi dan keuangan berkenaan dengan program studi yang diikuti baik di tingkat Program Pasca sarjana/Program Studi, maupun pihak Universitas Sriwijaya
4.      Mahasiswa telah dinyatakan lulus melalui yudisium oleh Program Pascasarjana atau Program Studi
Suasana Akademik
Dalam upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran, telah diupayakan menciptakan lingkungan akademik yang kondusif. Penciptaan lingkungan akademik yang kondusif, dilakukan melalui:
1.      Menciptakan suasana perkuliahan yang berorientasi SCL (student centered learning) dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa memberi tanggapan/pertanyaan
2.      Mengembangkan metode pembelajaran dengan penerapan studi kasus actual untuk mendukung system pembelajaran “contextual learning
3.      Penerapan kajian lapangan pada kuliah tertentu untukmemberikan wawasan yang lebih luas dan pengalaman empiric yang lebih mendalam”
4.      Menciptakan suasana kondusif dengan memfasilitasi komunikasi dan interaksi yang intensif dan terstruktur antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar dan dalam penyususnan tugas akhir (tesis) sehingga wktu kelulusan dapat dipercepat. Interaksi dosen dan mahasiswa yang dilakukan merupakan wahana komunikasi melalui kegiatan diskusi ilmiah, seperti; pengembangan studi kasus, seminar dan pelatihan keterampilan tertentu bagi mahasiswa
5.      Mendorong keikutsertaan staf dan mahasiswa dalam berbagai kompetisi untuk memperoleh kesempatan penelitian dan pengembangan ilmu dari sumber-sumber nasional maupun internasional. Dorongan keikutsertaan dosen dan mahasiswa diwujudkan melalui penyebarluasan informasi tawaran penelitian, seminar, dan pelatihan
6.      Mengkaitkan penelitian mahasiswa dalam penelitian dosen untuk mempercepat penyelesaian tugas akhir (tesis)
7.      Mendatangkan dosen tamu sebagai upaya memperluas cakrawala ilmu pengetahuan dalam rangka pengembangan lapangan pekerjaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
8.      Melibatkan partisipasi mahasiswa dalam berbagai forum ilmiah, penelitian, dan pengabdian masyarakat
9.      Memperbaharui dan mengembangkan bahan-bahan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung peningkatan kegiatan belajar-mengajar yang mutakhir termasuk pemanfaatan e-learning
10.  Merangsang dosen dan mahasiswa untuk mencari berbagai sumber bacaan yang mutakhir melalui pemberian fasilitas internet di berbagai ruang
11.  Pengembangan dan pembaharuan system basis data guna mendukung perolehan data, sehingga dosen dan mahasiswa termotivasi untuk melakukan penelitian
















DRAFT PROPOSAL
PEMBENTUKAN KAJIAN WILAYAH ASIA TENGGARA
PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA




OLEH:
Dr Zulfikri Suleman MA (Ketua)
Usmawadi SH, MH (Sekretaris)
Alamsyah, SIP, MSi (anggota)
Syahmin Ak, SH, MH (anggota)
Drs Reinhard Hutapea MSi (anggota)




PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
DAFTAR ISI
No                                                                                          Hal
Pendahuluan………………………………………………………………………………………………….. 1
Identitas, Visi, Misi, dan Tujuan…………………………………. …………………………………..4
-Identitas…………………………………………………………………….. …………………………………4
-Visi…………………………………………………………………………….. …………………………………4
-Misi ……………………………………………………………………………………………………………….5
-Tujuan……………………………………………………………………….. …………………………………5
Relevansi Terhadap Kebutuhan dan Kemanfaatan………………………………………..   6
-Kebutuhan Keilmuan      ………………………………………………………………………………..6
-Kebutuhan Professi………………………………………………………………………………………. 6
-Kebutuhan Institusi……………………………………………………………………………………….7
-Kebutuhan Akademik……………………………………………………………………………………7
-Gambaran Jumlah Peminat…………………………………………………………………………..7
-Peminat/Calon-Calon Mahasiswa………………………………………………………………….7
-Keunggulan dan karakteristik Program………………………………………………………….8
Kurikulum……………………………………………………………………………………………………….9
-Struktur Kurikulum………………………………………………………………………………………..9
-Resume Distribusi Mata Kuliah…………………………………………………………………….11
-Resume Distribusi Mata Kuliah……………………………………………………………………..11
-Deskripsi Mata Kuliah………………………………………………………………………………….13
-Kompetensi Lulusan…………………………………………………………………………………….18
-Sumber daya; Pendidik, Pengelola dan Fasilitas Pendidikan………………………..18
-Tenaga Pendidik…………………………………………………………………………………………..18
-Tenaga Administrasi…………………………………………………………………………………….19
-Pengelola Pendidikan…………………………………………………………………………………..19
-Sarana dan Prasarana Pendidikan………………………………………………………………..19
-Buku dan Referensi………………………………………………………………………………………20
P e n d a n a a n……………………………………………………………………………………………..20
Manajemen Akademik…………………………………………………………………………………..20
-Pelaksanaan Akademik…………………………………………………………………………………20
-Rencana Pengembangan Studi……………………………………………………………………..21
-Rencana Pengembangan Jangka Pendek……………………………………………………….21
-Rencana Pengembangan Jangka Menengah………………………………………………….21
-Rencana Pengembangan Jangka Panjang……………………………………………………..22
-Manajemen Sumber Daya…………………………………………………………………………….22
-Manajemen Mutu Akademis………………………………………………………………………..23
-Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan……………………………………………………24
-Recrutmen Mahasiswa…………………………………………………………………………………26
-Proses Pembelajaran…………………………………………………………………………………..28
-Evaluasi………………………………………………………………………………………………………31
-Putus Studi…………………………………………………………………………………………………33
-Kelulusan……………………………………………………………………………………………………34
-Suasana Akademik……………………………………………………………………………………..35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar