DRAFT PROPOSAL PROGRAM
STUDY KAJIAN WILAYAH ASIA TENGGARA PASCASARJANA UNSRI
PENDAHULUAN
Proposal ini akan diawali dengan satu pertanyaan; “mengapa,
kenapa dan untuk apa mendirikan program studi yang mengkaji wilayah Asia
Tenggara?”.Untuk menjawabnya paling tidak ada 4 (empat) faktor yang mendukungnya.
Faktor-faktor tersebut adalah; (1) Indonesia menjadi salah satu anggotanya, (2)
perkembangan yang pesat dan sangat dinamis di dalamnya, (3) dimensi baru dalam kebijakan
luar negeri Indonesia (4) tuntutan kebijakan otonomi daerah.
Secara geografik Indonesia bersama-sama dengan Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Laos, Brunei
Darussalam, dan Timor Leste berada dalam kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah
satu anggota kawasan, interaksi, hubungan, persahabatan atau kerjasama
Indonesia dengan negara-negara tersebut biasanya lebih erat ketimbang negara-negara atau
kawasan-kawasan lain, karena berada dalam satu wilayah.
Selain faktor geografik, elemen selanjutnya yang membuat
hubungan masing-masing anggota lebih dekat adalah faktor sejarah,
nilai-nilai sosial-budaya dan saling
interaksi yang berlangsung sejak lama. Dapat dianalogkan dengan hubungan antar
manusia dalam satu desa, akan lebih dekat hubungannya dengan sesama orang
desanya, ketimbang orang di desa lain.
Oleh karena itu sangat relevan untuk mempelajari sejarah, latar
belakang, dan dinamika yang terjadidi wilayahnya agar hubungan tersebutlebih
berkualitas ke masa depan. Konteks ini semakin penting, mengingat negara-negara
di kawasan sejaktanggal 8 Agustus 1968
telah berhimpun dalam satu organisasi yang bernama “Association of South Easth
Asian Nations” ASEAN (Selayang Pandang ASEAN,2011)
Sebagaimana tujuan utama pembentukan suatu organisasi
regional pada umumnya, tujuan pembentukan ASEAN pun adalah membangun kerjasama
ekonomi, sosial dan budaya, agar masing-masing anggotanya lebih makmur,
sejahtera dan berkeadilan dari keadaan sebelumnya.
Dengan bersekutu dalam satu organisasi regional,keinginan
bersama tersebut akan lebih cepat tercapai dibandingkan dengan, apabila
berjuang sendiri-sendiri. Terbentuknya Mayarakat Eropa adalah fakta betapa negara-negara
yang bersekutu dalam satu persekutuan wilayah, membawa kemajuan bagi masing-masing
anggotanya
Untuk mewujudkan hal tersebut, ASEAN telah melakukan
berbagai upaya, kebijakan dan terobosan. Pertemuan-pertemuan rutin kepala
Negara setiap tahun dalam Konperensi Tingkat Tinggi (KTT), pertemuan-pertemuan regular
para Menteri, penetapan Asia Tenggara sebagai Zone of Peace Freedom and
Neutrality, dan lain-lain ikhtiar adalah beberapa upaya untuk menjadikan
Wilayah Asia Tenggara sebagai satu kesatuan yang kuat, sehingga cita-citanya
menjadi kenyataan
Namun dalam perjalanannya cita-cita demikian mendapat
tantangan yang cukup berat.Berbagai kendala menghadang setiap waktu.Baik itu kendala
yang berasal dari internal masing-masing anggotanya maupun dari faktor
eksternal dari luar kawasan. Dari faktor internal ditengarai bahwa
masing-masing anggotanya belummemiliki orientasi,kepentingandan tujuan yang sama.
Masing-masing anggotanya mempunyaii perbedaan yang cukup signifikan.Pada hal
untuk mencapai satu tujuan, dibutuhkan kedekatan-kedekatan sosio-cultural
(Russett, 1974)
Sedangkan tantangan eksternal adalah bahwa sejak lama kawasan
menjadi ajang perebutan kekuatan-kekuatan besar dunia.Dari perjalanan
sejarahnya kawasan Asia Tenggara tidak pernah luput dari pengaruh kekuatan
asing.Pada era kolonial, negara-negara di kawasan, menjadi negara jajahan atau
protektorat negara-negara Eropa. Pada pasca Perang Dunia II menjadi ajang
perang dingin antara blok Barat yang dipimpin AS versus Blok Timur yang
dipimpin Uni Soviet
Meski tidak persis sama, pasca kejatuhan Uni Soviet akhir
1980-an, yang ditandai dengan keunggulan blok Barat, kawasan Asia Tenggara tetap
menjadi ajang perebutan kekuatan-kekuatan besar dunia. Perbedaannya adalah,
jika pada era perang dingin, yang bersaing adalah blok Barat versus Blok Timur,
pasca keruntuhan Uni Soviet adalah antara masing-masing anggota Blok Barat itu
sendiri, seperti AS, Eropa Barat, dan atau khususnya dengan Jepang yang kemudian
muncul sebagai raksasa ekonomi dunia.
Dengan tampilnya RRC sebagai salah satu aktor baru ekonomi
dunia, turut merubah peta kekuatan di Asia tenggara secara significan.Sebagaimana
yang dilakukan pendahulu-pendahulunya, negeri tirai bambu ini pun menjadi
pesaing baru di kawasan Asia Tenggara. Konsekwensinyakawasan yang sebelumnya
sudah ramai dengan persaingan kekuatan-kekuatan besar, semakin ramai dengan
munculnya RRC sebagai pendatang baru, khususnya pasca perjanjian ASEAN-China
Free Trade Area (ACFTA)
Perkembangan-perkembangan demikian, ditambah dengan
kebijakan ASEAN yang akan mewujudkan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun
2015, serta beberapa kebijakan yang telah ditempuh sebelumnya, seperti
kerjasama dengan Korea, Eropa,India, Astralia, APEC dan sebagainya membuat perkembangan
kawasan Asia Tenggara semakin dinamis.
Seiring dengan perkembangan tersebut, sebagai konsekwensi
logisnya masing-masing negara anggota ASEAN dituntut untuk terus membenahi diri
agar dapat mengikuti dinamika yang terjadi.Mereka tidak lagi hanya memikirkan
kepentingan nasionalnya, melainkan kepentingan yang lebih luas, yakni
kepentingan sesama anggota regional ASEAN.
Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut, pemerintah
Indonesia telah menempuh beberapa kebijakan yang significan.Beberapa Kebijakan
ini, antara lain adalah dimensi baru dalam pengelolaan hubungan luar negeri dan
pemberian otonomi kepada masing-masing daerah tingkat II pada tahun 2001.
Dalam pengelolaan Hubungan luar negeri tidak lagi monopoli Kementerian
luar negeri, melainkan telah didelegasikan ke beberapa lembaga, seperti
kementerian-kementerian lain, serta lembaga-lembaga yang dianggap relevan melaksanakannya. Termasuk pada
daerah-daerah , diberikan wewenang untuk melakukan hubungan dan kerjasama
langsung dengan negara-negara lain. Tidak lagi sebagaimana era sebelumnya,
harus melalui pemerintah pusat, cq Kementerian Luar Negeri
Perkembangan demikian
menjadi sangat relevan, mengingat kebijakan Otonomi Daerah (Otda) yang
diterapkan Indonesia sejak tahun 2001. Sejak tahun ini setiap daerah tidak bisa
lagi berperan sebagaimana era sebelumnya yang sentralistik, yaitu hanya loyal,
atau hanya melaksanakan perintah dari pusat.Pada era ini setiap pemerintah
daerah dituntut haruslebih pro aktif mengembangkan
daerahnya masing-masing.
Salah satu upaya mencapai hal ituadalah tersedianya SDM-SDM yanghandal, yang dapat mengikuti perkembangan
yang terjadi, yakni SDM-SDM yang sungguh-sungguh professional. Dengan perkataan
lain SDM-SDM yang sanggup berperan tidak hanya secara lokal, melainkan regional
bahkan global. Baik itu aparatur-aparatur Pemerintah Daerah sendiri,
atau masyarakat pada umumnya.
Lembaga yang relevan menyediakan aparatur seperti itu adalah
perguruan tinggi dengan jalur atau strata pasca sarjana (post graduate). Dengan
jalur tersebut , akan dilahirkan insan-insan yang, memiliki pemahaman yang
lebih luas, lebih spesifik, atau lebih professional menghadapi perkembangan
yang terjadi. Untuk inilah Universitas Sriwijaya akan mendirikan Program Pasca
Sarjana, program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dengan pendekatan multi
disiplin.
Identitas, Visi,
Misi dan Tujuan
Identitas
Nama :
Program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, Pasca Sarjana, Unsri
Gelar
Lulusan : Magister Sains (MSi)
Alamat : Kampus Pasca Sarjana,Universitas Sriwijaya
Jl Padang
Selasa, Bukit Besar, Palembang
VISI
Adapun
yang menjadi visi Kajian Wilayah Asia Tenggara adalah:
Menjadi
program studi yang berkualitas tinggi di
bidang pembelajaran dan penelitian tentang wilayah dan negara-negara
Asia Tenggara tahun , guna menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan analisis
dan kemampuan praktis yang berdaya saing dalam era global
MISI
Berdasarkan
visi demikian, maka yang menjadi misi Kajian Wilayah Asia Tenggara adalah:
1.
Mendidik sumber daya manusia
Indonesia supaya memiliki kemampuan analisis dan kemampuan praktis dalam Kajian
Wilayah Asia Tenggara.
2.
Mengembangkan kurikulum dan
proses belajar – mengajar guna menciptakan daya analisis dan kemampuan praktis peserta
didik dalam lingkup Kajian Wilayah Asia Tenggara
3.
Mengembangkan Kajian
Wilayah Asia Tenggara melalui penelitian-penelitian unggulan
4.
Mengembangkan landasan
moral dan etika akademik bagi sikap dan perilaku
Dengan demikian sumbangan utama yang diharapkan dari program
Magister Kajian Wilayah Asia Tenggara ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga terdidik
yang memiliki kemampuan analisis, kemampuan praktis, dan pemahaman komprehensif
terhadap issu global, regional, sehingga dapat didayagunakan untuk memajukan keberadaan
Indonesia dalam masyarakat antar-bangsa.
Relevansi Terhadap
Kebutuhan dan Kemanfaatan
Kebutuhan Keilmuan
Hubungan, interaksi atau saling kaitan antara negara-negara telah menjadi satu keniscayaan saat ini .Tidak
ada negara yang hidup sendiri tanpa berhubungan dengan
negara-negara lain. Masing-masing negara sesuai dengan kepentingannya akansaling
berhubungan, walaupun dalam hubungan itu sering muncul berbagai problem atau hubungan
yang asimetris, yakni hubungan yang tidak setara antara satu negara dengan
negara yang lain.
Negara-negara
di Asia Tenggara yang telah bersekutu dalam satu organisasi regional yang
bernama ASEAN tidak lepas dari konteks demikian. Meski dalam piagam
pembentukannya masing-masing anggotanya
bertekad membangun kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial dan
kebudayaan, tetap menghadapi berbagai kendala serta hubungan yang asimetris.
Berbagai problem maupun hubungan yang asimetris demikian
agar tidak konfliktual. Melainkan saling menguntungkan anggota-anggotanya,
khususnya untuk Indonesia ,perlu dikaji secara logis, sistematis dan kontinyu.
Kajian Wilayah Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya yang telah lama
mengantisipasi hal tersebut ,akan menjadi lembaga yang mengembangkannya di
Indonesia
Kebutuhan Profesi
Pengkajian masalah-masalah Asia Tenggara tidak semata-mata
demi kepentingan akademik, teoritik atau intelektual.Jauh di atas itu adalah untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan praktis. Berbagai elemen masyarakat, apakah itu
aparatur-aparatur pemerintah (pusat dan daerah), BUMN/BUMD, korporasi swasta, Media Massa, LSM, Partai Politik,
Ormas, membutuhkan SDM yang cakap menganalisis atau memahami masalah atau
peluang yang muncul dalam saling interaksi antara negara-negara atau kekuatan
lain di Asia Tenggara
Kebutuhan Institusi
Program studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, Pasca Sarjana,
Universitas Sriwijaya merupakan respons terhadap tuntutan perkembangan global,
khususnya perkembangan regional di Asia Tenggara. Perkembangan yang dalam
derivasinya akan berdampak bagi
kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan Indonesia, perlu dikaji
secara ilmiah. Keberadaan program studi ini diharapkan akan semakin memperkuat
dan meningkatkan peran institusi Universitas Sriwijaya dalam proses pembangunan
di Indonesia
Kebutuhan Akademik
Secara akademik, eksistensi Program Studi Kajian Wilayah
Asia Tenggara menopang kebijakan pendidikan nasional di bidang pengetahuan
ilmu-ilmu sosial secara konseptual dan komprehensif, sesuai kebutuhan
masyarakat dewasa ini
Gambaran Jumlah
Peminat
Melihat perkembangan global, regional dan lokal dewasa ini,
setiap wilayah tidak bisa lagi berpikir atau bertindak secara lokal.Dengan
diberikannya otonomi kepada masing-masing daerah, setiap daerah harus lebih
mandiri, kreatif dan inovatif, dibandingkan pada era-era sebelumnya yang
sentralistik. Setiap bidang, lembaga, dan kalangan yang ada di daerah tersebut
dituntut memahami perkembangan-perkembangan global, regional yang langsung
berhadapan dengan keberadaan daerahnya.
Mengingat perguruan-perguruan tinggi di Sumatera Selatan
belum ada yang mengkhususkan diri dalam kajian-kajian regional dan global
selama ini, menjadikan keberadaan
Program Studi Kajian Asia Tenggara,
Program Pasca Sarjana, Universitas Sriwijaya, akan menarik banyak peminat.
Peminat/Calon-Calon
Mahasiswa
Adapun calon-calon mahasiswa yang diharapkan berminat
mengambil kajian/program ini berasaldari seluruh elemen masyarakat, seperti:
1.
Alumnus-alumnus S1 dari
seluruh program studi
2.
Para Dosen
3.
PNS
4.
Aparatur BUMN/BUMD
5.
Anggota-anggota Partai
Politik
6.
LSM
7.
Ormas
8.
Korporasi/perusahaan
swasta
9.
Jurnalis/Wartawan
10.
Dan lain-lain
Keunggulan dan
Karakteristik Program
Keunggulan atau karakteristik Program Kajian Asia Tenggara
ini adalah pendekatannya yang multi disiplin. Tidak sebagaimana
pendekatan-pendekatan yang diterapkan dalam ilmu-ilmu lain yang hanya mono
disiplin. Program studi ini didekati dari berbagai disiplin ilmu, seperti
ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, hubungan internasional dan lain-lain.
Dengan kurikulum yang kompeten, plus tenaga-tenaga pengajar
yang akhli dibidangnya, program studi kajian Asia Tenggara ini diharapkan mampu
menghasilkan alumnus-alumnus yang dapat memahami eksistensi kawasan secara
konseptual dan komprehensif sebagaimana yang menjadi visi, misi, dan tujuannya.
KURIKULUM
Struktur Kurikulum
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pembentukan Kajian
Wilayah Asia Tenggara diimplementasikan dalam kurikulum yang dianggap sesuai
dengan tuntutan akademik dan kebutuhan praktis. Kurikulum ini terdiri dari dua
jenis, yakni mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan dengan perincian sebagai
berikut
JENIS MATA KULIAH
|
JUMLAH SKS
|
Wajib Program Studi
Pilihan Program Studi
|
36 SKS
9 SKS
|
Total Beban Studi
|
45
SKS
|
Semester I
Kode
|
Jenis Mata Kuliah
|
SKS
|
|
Filsafat
Ilmu Pengetahuan
|
3
|
|
Metodologi
Penelitian
|
3
|
|
Sejarah
Asia Tenggara
|
3
|
|
Kehidupan
Sosial Masyarakat Asia tenggara
|
3
|
|
Tatanan
Budaya Asia Tenggara
|
3
|
|
Politik
dan Pemerintahan Asia Tenggara
|
3
|
|
TOTAL
|
18
|
Semester II
Kode
|
Jenis Mata Kuliah
|
SKS
|
|
Persfektif
Ekonomi Asia Tenggara
|
3
|
|
Regionalism
dan ASEAN
|
3
|
|
Globalisasi
|
3
|
|
Problema
Pembangunan
|
3
|
|
Mata
Kuliah Pilihan ………
|
3
|
|
Mata
Kuliah Pilihan ………..
|
3
|
|
TOTAL
|
18
|
Semester III
Kode
|
Jenis Mata Kuliah
|
SKS
|
|
Seminar
proposal Tesis
|
3
|
|
Tesis
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL
|
9
|
Semester IV
Kode
|
Jenis Mata Kuliah
|
SKS
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL
|
|
Resume Distribusi Mata Kuliah
No
|
SEMESTER I
|
||
MATA KULIAH
|
SKS
|
DOSEN PENGASUH
|
|
1
|
FilsafatIlmuPengetahuan
|
3
|
1.
Prof. Waspodo, Ph.D.
2.
Dr. Happy Warsito, S.H., M.A.
3.
Hisar Siregar, S.H.,M.Hum.
|
2
|
MetodePenelitianIlmiah
|
3
|
1.
Dr. M. HusniThamrin, M.Si.
2.
…..
3.
….
|
3
|
Sejarah Asia
Tenggara
|
4
|
1.
Dr. Retno…
2.
Drs. Supriyanto, M. Hum.
3.
…
|
4
|
Ekonomi di Asia Tenggara: Tradisionalvs Modern
|
3
|
1.
Prof. Dr. Bernadette Robiani, M.Si.
2.
3.
Drs. ReinhardP.Hutapea, M.Si.
|
5
|
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Asia Tenggara
|
3
|
1.
Dr. Dadang H Purnama, M.Hum.
2.
Drs. K. A. Bukhori, M. Hum.
3.
|
6
|
Politik dan Pemerintahan Negara-Negara di Asia Tenggara
|
3
|
1.
Dr.Zulfikri Suleman. MA
2.
HisarSiregar SH, MHum
3.
Derry Angling Kesuma, SH, MHum
|
|
Jumlah
|
19
|
|
No
|
SEMESTER II
|
||
MATA KULIAH
|
SKS
|
DOSEN PENGASUH
|
|
1
|
Regionalisme dan ASEAN
|
3
|
1.
2.
Syahmin
3.
Usmawadi.
|
2
|
PerubahanSosia ldanPolitik di Asia Tenggara
|
3
|
1.
…..
2.
….
3.
|
3
|
Teknik Penulisan Ilmiah
|
3
|
1.
….
2.
…
3.
Dr. JokoSiswanto, M.Si.
|
4
|
Globalisasi di Asia Tenggara
|
3
|
1.
…
2.
Drs. SyaifuddinZakir, M.Sc.
3.
..
|
5
|
Problema Pembangunan
|
|
1.
Dr M Husni Thamrin MA
2.
…..
3.
…..
|
6
|
|
|
1.
…
2.
…
3.
…
|
|
Jumlah
|
18
|
|
No
|
SEMESTER III
|
||
MATA
KULIAH
|
SKS
|
DOSEN PENGASUH
|
|
1
|
Seminar Tesis
|
2
|
1.
….
2.
……
3.
…….
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
.
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
No
|
SEMESTER IV
|
||
MATA
KULIAH
|
SKS
|
DOSEN PENGASUH
|
|
1
|
Tesis
|
6
|
1.
….
2.
……
3.
…….
|
2
|
|
|
1.
…
2.
…..
3.
….
|
3
|
|
|
1.
…..
2.
…….
3.
…
|
4
|
|
|
1.
……
2.
…..
3.
……
|
5
|
|
|
1.
…..
2.
……
3.
……
|
6
|
|
|
1.
…….
2.
…..
3.
……
|
|
Jumlah
|
|
|
Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Wajib
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Tegaknya
bangunan ilmu pengetahuan selalu berdiri pada tiga landasan dasar; ontology,
epistemology, dan aksiologi. Ketiga landasan tersebut menjadi salah satu pokok
kajian dalam kuliah ini, disamping pokok-pokok kajian lain, seperti hakekat
pengetahuan dan ilmu pengetahuan, sumber-sumber pengetahuan, teori-teori
kebenaran, syarat-syarat ilmiah suatu ilmu, hbungan ilmu social dengan ilmu
alam, dan hubungan ilmu dengan sosialitasnya
Kuliah
ini merupakan pintu gerbang rasionalitas untuk memasuki belantara ilmu
pengetahuan yang telah dibangun manusia (khususnya) sejak Yunani kuno hingga
zaman ini. Dengan menuntaskan kuliah ini mahasiswa diajak untuk melihat peta
ilmu yang ada dan melihat posisi ilmu yang menjadi bidang akademisnya dalam
peta tersebut, sehingga mereka nantinya mampu mengembangkan ilmunya tersebut
secara professional dan kreatif
Metodologi Penelitian
Melalui
mata kuliah ini para mahasiswa diharapkan dapat memperoleh bekal pengetahuan
dasar tentang metodologi dalam bidang penelitian sosial. Disini para mahasiswa
mempelajari paradigma yang mendasari metode penelitian, konsep-konsep dasar
penelitian, dan tipe-tipe penelitian yang dikembangkan menurut tujuan dan
kegunaannya serta tahapan penelitian..dalam mata kuliah ini mahasiswa
memperoleh pengetahuan dan kemampuan dasar untuk melakukan penelitian
menggunakan prosedur ilmiah. Baik prosedur penelitian secara kwalitataif maupun
kwantitatif.Mata kuliah ini juga mengajak mahasiswa untuk mempelajari secara
mendalam tahapan penelitian yang meliputi persiapan penelitian, teknik
penyusunan instrument penelitian, teknik pengumpulan, pengolahan dan analisis
data.
Sejarah Asia Tenggara
Banyak
kalangan menganggap bahwa Kawasan Asia Tenggara
semata-mata dianggap hanya merujuk kepada posisi geografis. Ia sama
sekali tidak merujuk dalam pengertian ikatan kultural. Kalaupun ada makna
kultural, hanya sebatas kepanjangan kultural yang bersifat kehinduan
(Hinduized) atau kecinaan (Sinicized). Contoh-contohnya dapat dilihat pada
proses Chunom-ization di Vietnam, atau system sinkretis kepercayaan di
Indonesia. Akan tetapi, sesungghnya orang Asia Tenggara, merasakan bahwa Asia
Tenggara memiliki cara tersendiri dalam menepis elemen-elemen eksternal mana yang
harus dicakupkan dan dipadukan, dan untuk kemudian membentuk format kultural
yang baru. Mata kuliah ini akan mencoba meluruskan masalah-masalah tersebut,
dengan tekanan pada historis sebelum era kontemporer (1940- sekarang). Era-era
yang akan dibahas adalah (1) pre/proto period (3000BCE-400CE); ancient erd
(400-1300); classical era (1300-1750), early modern period (1750-1940)
Kehidupan Sosial Masyarakat Asia
Tenggara
Tujuan
yag dicapai lewat mata kuliah ini adalah pemahaman mahasiswa mengenai konsep-konsep
ilmu Sosial/Sosiologi. Melalui mata kuliah ini para mahasiswa diharapkan dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai konsep sosiologik, seperti
kehidupan masyarakat, norma atau kaidah social, sanksi dan model control social
lainnya, proses sosialisasi, pengelompokan social dan bentuk structural yang
dijadikannya, stratifikasi social yang melahirkan status, pembagian peran
social, proses-proses social, perubahan social (berikut persoalan sebab serta
akibatnya) dan masalah kependudukan. Setelah menguasai berbagai konsep-konsep
demikian para mahasiswa diharapkan dapat memiliki pijakan yang baik guna
mendalami persoaln-persoalan social yang muncul di Asia Tenggara.
Tatanan Budaya Masyarakat Asia Tenggara
Mata
kuiah ini memberikan pemahaman mengenai ruang lingkup dan konsep-konsep dasar
dalam antropologi. Pokok-pokok bahasan diawali dengan sejarah perkembangan dan
sub-sub disiplin antropologi. Kemudian dilanjutkan dengan bahasan tentang
tinjauan aspek fisik manusia yang membicarakan tentang asal usul dan sejarah
perkembangan manusia serta variasi fisik manusia di Asia Tenggara. Selanjutnya
dibahas aspek-aspek sosial budaya manusia dengan penekanan pada konsep dan
karakteristik kebudayaan, aspek organisasi sosial, kekerabatan dan perkawinan,
reliji, bahasa, dan kesenian, serta bbidang sosial budaya lain, dan relevansi persfektif
atau pendekatan antropologi dengan kehidupan budaya masyarakat Asia Tenggara masa
kini
Persfektif Ekonomi Asia Tenggara
Mata
kuliah ini mengajak para mahasiswa untuk mengkaji perkembangan perekonomian
Asia Tenggara sejak Negara-negara di kawasan merdeka sampai era dewasa/saat
ini. Lewat kajian ini para mahasiswa diharapkan akan dapat memahami sistem
perekonomian yang berkembang di Asia Tenggara dari waktu ke waktu, seperti
bertahannya sistem ekonomi yang dualistik, yakni sector tradisional dan sistim
modern, akibat politikpenjajahan, serta upaya-upaya yang diupayakan
untukmeniadakan dualisme tersebut
Politik dan Pemerintahan di Asia
Tenggara
Perkembangan
politik di Asia Tenggara, terutama dimensi internal masing-masing Negara
memiliki keunikan tersendiri. Ada persamaan-persamaan dalam hal, politik,
ekonomi, dan social, namun disisi lain banyak juga ditemukan perbedaan khas yang
dimiliki oleh Negara-negara di kawasan ini. Prestasi dan problematika yang
dihadapi Negara-negara di Asia Tenggara ini dapat dikategorikan dalam tiga
pekerjaan besar. (1) dalam mengembangkan basis sosio-kultural bagi intgrasi
nasional (nation building), (2) dalammenciptakan aturan main politik yang
mendorong pelembagaan politik dan pemerintahan (state building), dan (3) dalam
mengembangkan kerangka ekonomi-politik yang bisa menjamin pembangunan ekonomi
dan otonomi nasional
Globalisasi
Globalisasi
dipahami sebagai suatu proses yang terkait dengan intensifikasi ,
ekstensifikasi, dan semakin mendalamnya saling ketergantungan dan keterkaitan
antar manusia. Fenomena globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang luas
bagi perubahan pada hubungan antar bangsa, namun lebih jauh lagi juga
berpengaruh terhadap kehidupan keseharian manusia.Persoalan diseputar
globalisasi berikut dampaknya yang sedemikian besar penting untuk dipahami oleh
seluruh mahasiswa yang mempelajari masalah-masalah internasional. Mata kuliah ini
tidak hanya bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kerangka konseptual,
namun juga sekaligus untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisa
persoalan-persoalan internasional kontemporer yang terkait dengan proses
globalisasi.
Regionalisme dan ASEAN
Fenomena
bergabungnya beberapa negara dalam satu kawasan telah terjadi sejak dahulu
kala, hingga saat ini.Penggabungan itu bisa menjadi satu negara baru, federasi,
konfederasi dan sebagainya.Adapun factor-faktor penyebab dari penggabungan
tersebut cukup beragam.Mungkin karena faktor politik, ekonomi, sosial-budaya
dan lain-lain. Pasca PD II, bergabungnya beberapa negara dalam satu organisasi
regional, dilatarbelakangi perang
dingin, yang melahirkan pakta-pakta pertahanan, seperti NATO, Warsaw Pact, Cento,
SEATO (Asia Tenggara) dan lain-lain, maupun karena factor social-kebudayaan,
seperti Republik Persatuan Arab. Dalam perjalanannya organisasi-organisasi
kawasan ini mengalami pasang surut, kecuali NATO yang exist hingga saatini.
Disisi lain muncul organisasi-organisasi baru, seperti APEC, NAFTA, ASEAN yang
kemudian melahirkan AFTA, pasca menguatnya Masyarakat Ekonomi Eropa/Komunitas
Eropa. Mengapa muncul organisasi-organisasi tersebut, khususnya ASEAN, menjadi
pembahasan mata kuliah ini melalui Pendekatan atau Teori Integrasi Regional.
Problema Pembangunan
Dalam
mata kuliah ini mahasiswa diajak untukmengupas berbagai problema-problema dalam
pembangunan Negara Sedang Berkembang, baik problema yang timbul karena
penerapan teori pembangunan yang dianut maupun problema-problema yang inherent
ada dalam masyarakat Negara itu sendiri. Problema-problema tersebut misalnya
kemiskinan structural dan non structural, korupsi, masalah lingkungan,
kependudukan, illiteracy, kesehatan, dan lain-lain yang akan ditinjau secara
mendalam akar permasalahan dan kondisinya serta bagaimana prospek berbagai
teori dan pendekatan pembangunan yang ada untuk memecahkan problema tersebut
sesuai dengan situasi dan kondisi Negara tersebut. Dengan mengikuti mata kuliah
ini mahasiswa diharapkan dapat memahami secara mendalam problema-problema
pembangunan dan problema-problema proses pembangunan yang dihadapi suatu
Negara, serta memberikan opini yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
Mata Kuliah Pilihan;
Investasi Asing Dan industrialisasi di
Asia Tenggara
Salah
satu fenomena Asia Tenggara kontemporer adalah membanjirnya investasi asing.
Pasca Perang Dunia II, investasi-investasi ini terutama datang dari negara-negara
yang unggul dalam perang tersebut, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Eropa
Barat dan Australia. Jepang yang kemudian berhasil membangun ekonominya dengan
sangat cepat, menjadi actor yang kemudian meramaikan investasi di kawasan Asia
Tenggara. Betapa besar investasi-investasi tersebut dapat dilihat dari banyaknya
industri-industri yang dibangun melalui penanaman modal langsung (foreign
direct investment) dan lain-lain bentuk
penanaman modal. Akhir-akhir ini actor yang kemudian juga sangat berperan dalam
investasi ini adalah Republik Rakyat China (RRC).Pasca perjanjian ACFTA,
investasi RRC mulai masuk dengan sangat deras ke kawasan. Yang kemudian juga
diperkirakan akan berperan ke depan adaah India. Bagaimana sejarah, latar
belakang, perkembangan dan implikasi investasi-investasi demikian menjadi
pembahasan mata kuliah ini.
HAM dan Demokrasi Di Asia Tenggara
Mata
kuliah ini membahas tentang perkembangan gagasan mengenai HAM dan dinamika
implementasinya dalam berbagai konteks sosio, politik dan kultural. Mahasiswa
diajak mendiskusikan dokumen-dokumen HAM Internasional, upaya memasukkan norma
HAM dalam sistim Hukum nasional dimasing-masing Negara Asia Tenggara, serta
berbagai kasus dan dinam akika penerapan dan/atau penegakan HAM, khususnya
dalam hubungannya dengan penyelenggaraan pembangunan dan kehidupan berdemokrasi.
Secara demikian, diharapkan pada akhir
perkuliahan mahasiswa telah memiliki pemahaman yang baik tentag HAM, memahami
permasalahan dan dilemmanya, mengenali kekuatan dan dinamika politik yang
terkait, dan mampu meletaakkannya dalam konteks pengembangan demokrasi di Asia
Tenggara
Pertanian di Asia Tenggara
Issu-Issu Keamanan di Asia tenggara
Mata
kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teoritik tentang
variasi-variasi teoritik yang berupaya menjelaskan konsep perang, power,
keamanan, dan perdamaian. Pembahasan akan terbagi dalam empat bagian, yaitu (1)
pemahaman konsep evolusi perang dari masa klasik ke masa perang modern, (2)
konsepsi perimbangan kekuatan dan persfektif realism, (3) konsep keamanan yang
meliputi keamanan tradisional, serta (4) konsep perdamaian dan resolusi
konflik. Dengan demikian mahasiswa diharapkan memahami dan dapat menggunakan
pendekatan-pendekatan demikian dalam menganalisis masalah-masalah keamanan di
Asia Tenggara
Kosmologi dan Reliji di Asia Tenggara
Gender di Asia Tenggara
Mata
kuliah ini mempelajari tentang perkembangan konsep dasar gender dan politik,
masalah kesetaraan gender dalam bidang politik beserta resolusi terhadap
ketimpangan gender. Setelah mengikuti mata kuliah ini secara aktip mahasiswa
akan mampu menganalisis fenomena gender dan politik, kerangka analisis gender
dan politik, meliput pembahasan konseptual dan teoritik tentang mengapa pria
lebih diunggulkan di dalam mekanisme politik disbanding perempuan. Relevansi
konseptualisasi pembagian ranah privat dan ranah public dalam konteks Asia
Tenggara, mahasiswa mampu memberikan formula macam apakah yang dapat mencapai
“kesetaraan antara perempuan dan pria” dalam politik di Asia Tenggara
Sistim Ekologi di Asia Tenggara
Kompetensi Lulusan
Dengan kurikulum demikian, ditambah dengan staf-staf
pengajar yang kompeten, dan proses belajar-mengajar yang dinamis, diharapkan
melahirkan alumnus-alumnus dengan kompetensi sebagai berikut:
1.
Menguasai konsep
pemahaman wilayah Asia Tenggara secara konseptual dan komprehensif, dan mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di Wilayah Asia Tenggara secara prosedural,
efisien dan efektif
2.
Mampu melakukan
penelitian dan memberi rekomendasi/keputusan yang strategis secara bertanggung
jawab atas seluruh aspek pemahaman Wilayah Asia Tenggara
3.
Mampu memanfaatkan IPTEKS
dalam pemahaman Wilayah Asia Tenggara, dan mampu beradaptasi terhadap suasana
yang dihadapi dalam penyelesaian masalah Asia Tenggara
4.
Mampu mengambil keputusan
strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk
dalam memilih berbagai alternative solusi permasalahan pemahaman Wilayah Asia
Tenggara
5.
Mampu mengkomunikasikan
ide dan gagasan secara lisan maupun tertulis dalam pemahaman Wilayah Asia
Tenggara
SUMBER DAYA:
PENDIDIK, PENGELOLA DAN FASILITAS PENDIDIKAN
Tenaga Pendidik
Sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 234/U/2000
dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No 108/DIKTI/Kep/2001
dinyatakan bahwa salah satu persyaratan dalam pendirian Program Studi S2 adalah
adanya dosen yang berkualifikasi S3 sebanyak….orang dan S2…..orang. Bedasarkan
hal tersebut, Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara yang akan didirikan
ini telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud kedua keputusan di atas
Jumlah tenaga dosen yang telah siap untuk mengasuh mata
kuliah yang ditawarkan program ini adalah ……..orang dengan kualifikasi guru
besar …..orang, doctor (S3) …..orang, Magister (S2) ….orang. Para calon
tenagapengajar ini telah menyatakan kesediaannya secara tertulis
Tenaga pengajar yang dipersiapkan pada Program Studi Kajian
Wilayah Asia Tenggara tersebut merupaan dosen yang berasal dari lingkungan
Universitas Sriwijaya
Tenaga Administrasi
Untuk mendukung proses pelaksanaan administrasi pendidikan,
telah tersedia tenaga administrasi sesuai dengan kebutuhan. Untuk sementara
dibutuhkan 1 (satu) orang. Sedangkan untuk Ketua dan Sekretaris Program Studi
akan dipilih dari staf pengajar yang terlibat dalam proses belajar mengajar di
Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara
Pengelola Pendidikan
Pengelolaan pendidikan dilakukan mengikuti aturan dan
ketentuan yang berlaku umum di UNSRI. Program Studi akan dipimpin oleh seorang
Ketua dan Sekretaris Program Studi yang ditetapkan SK Rektor. Dalam
melaksanakan tugasnya, ketua dan sekretaris program studi akan dibantu satu
orang tenaga administrasi yang akan ditentukan kemudian
Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Sebagaimana diatur dalam lampiran Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No 234/U/2000, bahwa sarana dan prsarana yang harus diiliki
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi meliputi ruang kuliah, ruang kantor
administrasi, ruang perpustakaan, ruang computer, ruang laboratorium, ruang
dosen tetap dan tanah. Secara umum, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pasca
Sarjana Universitas Sriwijaya telah tersedia dalam bentuk sarana dan fasilitas
baik yang dikelola Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya dan Program Studi
Kajian Wilayah Asia Tenggara
Buku dan Referensi
Secara umum, sumber kepustakaan yang dibutuhkan dalam rangka
pembukaan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara telah tersedia dalam
lingkungan Program Pascasarjana dan Universitas Sriwijaya. Namun secara khusus,
masih banyak yang kurang. Kekurangan ini dapat dilengkapi dengan membeli
buku-buku dari instansi yang layak untuk
itu, seperti dari Perguruan-Perguruan Tinggi dari Jakarta, Yogya. Khusus untuk
kajian Wilayah Asia Tenggara dapat dapat dipesan pada Institute Of Southeast
Asian Studies, ISEAS Singapore
PENDANAAN
Pendanaan pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara
ini mengacu pada ketentuan yang berlaku pada Program Pascasarjana Universitas
Sriwijaya
MANAJEMEN AKADEMIK
Pelaksanaan Akademik
Untuk memperlancar penyelenggaraan akademik pendidikan di
tingkat Program Studi diangkat Ketua Program Studi yang bergelar Doktor. Ketua
Program Studi memiliki wewenang terhadap pengembangan disiplin ilmu yang
dibinanya termasuk; pengelolaan staf pengajar dan pengembangan/pemantapan
kurikulum serta membina kerjasama dengan pihak luar. Dalam melaksanakan
tugasnya, Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris Program Studi dan
Kelompok Kerja Dosen
Dalm hal tata pengelolaan Program Studi dapat dijelaskan
sebagai berikut. Ketua Program Studi sebagai penanggung jawab sehari-hari
penyelenggaraan Program Studi Kajian wilayah Asia Tenggara Universitas
Sriwijaya, diwajibkan melaporkan kemajuan penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar kepada Direktur Pascasarjana. Hal-hal yang dilaporkan terkait
dengan (1) jumlah mahasiswa; (2) prestasi akademik; (3) jumlah dan judul
penelitian; (4) publikasi dosen dan mahasiswa; (5) jumlah kerjasama penelitian;
(6) lama studi. Laporan ini diperlukan tidak hanya sebagai perwujudan
pertanggungjawaban, tetapi juga sebagai bahan perencanaan pengembangan program.
Laporan tersebut merupakan basis perencanaan tindak lanjut untuk pengembangan
ke depan didasarkan kondisi eksisting untuk menentukan kebijakan-kebijakan,
akademik, administrasi, dan keuangan dalam bentuk penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan, RKAT
Rencana Pengembangan
Program Studi
Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai Program Studi
Kajian Wilayah Asia Tenggara, telah direncanakan pengembangan dalam tiga tahap;
1.
Rencana Pengembangan
Jangka Pendek (1 – 5 thn ke depan)
2.
Rencana Pengembangan
Jangka Menengah (5 – 10 thn ke depan)
3.
Rencana Pengembangan
Jangka Panjang (15 – 20 thn ke depan)
Rencana Pengembangan
Jangka Pendek
Untuk jangka pendek Program Studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara merencanakan;
a.
Pemantapan dan
pengembangan kurikulum
b.
Melengkapi buku-buku dan
jurnal-jurnal terbaru
c.
Penjajakan kerjasama
dengan institusi-institusi yang berhubungan dengan Kajian Wilayah Asia Tenggara
Rencana Pengembangan
Jangka Menengah
Dalam jangka menengah Program Studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara merencanakan;
a.
Meningkatkan hasil-hasil
penelitian
b.
Menjalin kemitraan dengan
lembaga pendidikan tinggi luar negeri.
Rencana Pengembangan
Jangka Panjang
Dalam jangka panjang Program Studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara merencanakan program studi ini menjadi lembaga yang menghasilkan SDM
yang memiliki daya saing, menjadi pusat penelitian dan pengembangan Kajian
Wilayah Asia Tenggara
Manajemen Sumber
Daya
Untuk mengefektifkan proses belajar mengajar di Program
Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara, akan dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a.
Dosen pengasuh mata
kuliah pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara ditetapkan oleh Direktur
atas usul Ketua Program Studi berdasarkan hasil rapat Kelompok Kerja Dosen.
Dosen pengasuh mata kuliah pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara bergelar
Doktor atau minimal bergelar Magister dengan pengalaman akademik sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang
sesuai dengan kompetensi keilmuannya
b.
Kinerja Dosen dievaluasi
setiap akhir masa perkuliahan. Penilaian didasarkan pada aktivitas dosen dalam
memberikan kuliah, tutorial, bimbingan tesis, kehadiran dalam rapat dan
seminar, dan lain-lain.
c.
Setiap akhir masa
perkuliahan diadakan evaluasi terhadap kemajuan proses belajar-mengajar dan
evaluasi akhir dari kinerja pengajaran (kehadiran dosen dan nilai dari setiap
mata kuliah)
d.
Ketua Program studi
senantiasa melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi proses
belajar-mengajar antar dosen
e.
Setiap Dosen Senior
bergelar sekurang-kurangnya Doktor diharuskan membimbing Dosen yang lebih
junior dalam bidangnya dengan pemberin wewenang yang semakin hari semakin
ditingkatkan ke arah kemandirian melalui penugasan dibawah pengawasan dan
bimbingannya
f.
Ketua Program Studi
senantiasa melakukan pemantauan apakah tugas institutional para dosen sudah
relative merata sehingga tidak ada dosen yang kelenihan beban yang pada
akhirnya akan mengganggu kinerjanya. Setiap dosen hanya dapat mengasuh maksimal
dengan beban yang setara dengan 6 SKS untuk mata kuliah yang berbeda atau
setara dengan 9 SKS untuk mata kuliah yang sama pada setiap semester.
Manajemen Mutu
Akademis
Untuk mendapatkan lulusan dengan mutu akademis yang baik
maka Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara melakukan hal-hal berikut;
1.
Program Matrikulasi/Kuliah
Pra-Pascasarjana
Sebelum
memasuki program regular pascasarjana maka mahasiswa baru diwajibkan terlebih
dahulu untuk Matrikulasi/Program Pra-Pascasarjana. Program ini pada dasarnya
adalah kegiatan perkuliahan selama kurang lebih dua minggu dengan tujuan;
a.
Memberikan tambahan
pengetahuan yang dianggap perlu
b.
Memberikan alat analisis
yang mendasari mata kuliah Program Pascasarjana
c.
Menyesuaikan
kemampuan/pengetahuan awal
d.
Dan sekaligus sebagai
media seleksi/alat ukur potensi akademik
2.
Melakukan system
penilaian dan evaluasi yang ketat sesuai dengan pedoman penyelenggaraan
pendidikan, yaitu;
a.
Mahasiswa yang mendapat
IPK ,2,75 (skala 0-4) di akhir semester pertama akan mendapat peringatan untuk
lebih giat pada semester berikut untuk meningkatkan IPKnya
b.
Mahasiswa yang mendapat
nilai IPK,2,75 (skala 0 – 4) di akhir semester kedua dikenai sanksi untuk tidak
dapat melanjutkan studi
3.
Ujian kelulusan magister
diberikn secara komprehensif dengan menghadirkan sejumlah penguji dari
pakar-pakar yang terkait dengan bidang keilmuan dan peminatan yang ditekuni
oleh mahasiswa program magister
4.
Mendatangkan
penceramah/kuliah tamu dari instansi yang relevan agar wawasan mahasiswa
menjadi lebih luas
5.
Mendorong mahasiswa untuk
aktif menulis pada jurnal ilmiah, baik local, nasional maupun internasional
6.
Memberikan penilaian
terhadap kinerja dosen dengan factor-faktor sebagai berikut:
a.
Ketersediaan GBPP
b.
Jumlah kehadiran Dosen
c.
IPK kelas
d.
Evaluasi mahasiswa
terhadap dosen melalui angket
7.
Mengusahakan agar setiap
dosen senantiasa memperbaharui materi ajar sehingga tetap actual
8.
Membentuk Kelompok Kerja
Dosen (KKD) dengan tugas utama memberikan pertimbangan kepada Ketua Program
Studi dalam pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan akademik
Manajemen
Penyelenggaraan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan Program Studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara dilakukan dengan menggunakan system kredit semester (sks). Dapun
tujuan dari penyelenggaraan system kredit semester ini adalah:
1.
Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk kreatif dan mandiri, sehingga diharapkan mampu
menyelesaikan studinya dalam waktu yang sesingkat mungkin
2.
Dalam batas-batas
tertentu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih dan memutuskan
mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya
3.
Memberi dasar yang mantap
bagi pengadaan evaluasi kemajuan belajar peserta didik secara efektif.
Untuk mencapai tujuan diatas, pelaksanaan system kredit ini
memerlukan keterlibatan semua pihak (peserta didik, tenaga pengajar dan tenaga
administrasi) terhadap jadwal kegiatan pendidikan yang telah ditentukan,
termasuk perkuliahan, penyelenggaraan ujian, penyerahan nilai ujian kepada
secretariat program, serta administrasi nilai yang kredibel
Pada sistem kredit ini,beban studi yang harus diselesaikan
oleh peserta didik hingga dinyatakan lulus disebut dengan satuan kredit semester
(sks). Satuan kredit semester itu sendiri merupakan takaran terhadap proses
pembelajaran yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per
minggu, baik itu berupa perkuliahan, penugasan, ujian, praktikum, ataupun
kegiatan praktikum lapangan
Administrasi system kredit melibatkan segenap unsur
pendidikan mulai dari mahasiswa, tenaga pengajar, pembimbing penelitian,
pimpinan program studi, dan tenaga administrasi sesuai dengan jadwal kegiatan
yang meliputi: pendaftaran ulang, perkuliahan, pelaksanaan ujian, pemeriksaan
ujian, pengumuman nilai, dan sebagainya.
Pada setiap semester, setiap mahasiswa mempunyai beberapa
kewajiban administrasi yang harus diselesaikannya sebelum berhak mengikuti
kegiatan perkuliahan. Kewajiban administrasi yang harus diselesaikan adalah
melakukan pendaftaran ulang, baik pendaftaran administrasi maupun pendaftaran
akademik
Masa studi pendidikan Kajian Wilayah Asia Tenggara adalah 3
(tiga) semester, dimana masing-masing semester ekwivalen dengan 12 – 14
pertemuan tatap muka, termasuk untuk melakukan penelitian dan ujian tugas akhir
(tesis). Peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan studinya sertatelah
memenuhi segala ketentuan yang ditetapkan Program Pasca Sarjana Universitas
Sriwijaya berhak menyandang gelar akademik Magister Sains (MSi). Penggunaan
gelar akademik tersebut dalam bentuk singkatan, ditempatkan di belakang nama
yang bersangkutan
Rekrutmen Mahasiswa
Rekrutmen mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya dilakukan secara terbuka
setelah memenuhi peryaratan administrative dan akademis. Persyaratan
administrative yang harus dipenuhi oleh calon peserta untuk dapat menjadi
mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas
Sriwijaya adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki ijzah yng setara
dengan sarjana strata satu, berasal dari
a.
Perguruan Tinggi Negeri
b.
Perguruan Tinggi Swasta
yang telah lulus ujian Negara
c.
Perguruan tinggi di luar
negeri yng ijazahnya telah diakreditasi oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
2.
Berbadan sehat untuk
mengikuti pendidikan Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara yang dinyatakan
dengan surat keterangan dokter
3.
Mengikuti secara penuh
ujian saringan masuk
4.
Bagi mereka yng biaya pendidikannya
ditanggung olh instansi, diharuskan melampirkan surat perstujan dari Pimpinan
Instnsi bersngkutan yang berkaitan dengan;
a.
Ijin untuk mngikuti
kuliah secara penuh
b.
Kesediaan untuk
menyediakan seluruh biaya pendidikan calon sesuai dengan ketentuan Program
Studi hingga calon menyelesaikan pendidikannya
5.
Bersedia menandatangani
surat perjanjian di atas meterai yang menyatakan keesanggupan untuk mentaati
segala peraturan, termasuk masa studi
Calon peserta yang memenuhi persyaratan dapat mengajukan
permohonan untuk menjadi peserta pendidikan dengan mngisi formulir pendaftaran
secara lengkap
Lamaran dianggap sah apabila formulir pendaftaran disertai
lampiran:
1.
Fotocopy tanda bukti
pembayaran pendaftaran
2.
Salinan ijazah dan
transkrip akademik selama mengikuti program pendidikn sarjana strata satu yang telah dilegalisir
3.
Rekomendasi dari dua
orang pengajar senior tempat calon mengikuti program sarjana dan mengenal calon
peserta dengan baik. Dalam hal peserta telah bekerja maka persyaratan
rekomendasi terdiri dari satu orang eks dosen senior peserta dan satu orang
atasan/eks atasan calon peserta
4.
Surat keterangan tentang
sumber biaya pendidikan, termasuk biaya penelitian
5.
Surat keterangan
kesehatan dari dokter pemerintah
6.
Pasfoto terakhir
berukuran 6 X 6 cm, sebanyak enam lembar
7.
Bagi mereka yang dibiayai
oleh lembaga/instansi, harus menyertakan surat persetujuan dari instansi
bersangkutan
Tahapan berikutnya adalah seleksi peserta. Seleksi dilakukan
dengan tujuan ntuk mendapatkan peserta pendidikan yang memiliki kemampuan
akademiik memadai, serta diharapkan dapat menyelesaikan pendidikannya dengan
baik dan tepat waktu
Kriteria seleksi meliputi:
1.
Kemampuan akademik, yang
meliputi; Test Potensi Akademik dan Bahasa Inggris
2.
Test wawancara
3.
Kelengkapan persyaratan
administrative
Seleksi caln peserta diselenggarakan oleh Program
Pascasarjana Universitas Sriwijaya Palembang
Peserta ujian yang diterima harus segera mendaftarkan diri
kembali (pendaftaran ulang) kepada Sekretariat Program Pascasarjana Universitas
Sriwijaya. Dalampendaftaran ulang, ada beberapa formulir yang harus diisi untuk
kemudian diolah oleh computer. Persyaratan yang harus dipenuhi untukmelakukan
registrasi ulang adlah:
1.
Menunjukkan Kartu Ujian
masuk Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
2.
Mengmbil berkas
registrasi ulang
3.
Membayar dan menyerahkan
slip pembayaran SPP, KM< Dana Pengembngan, dan Jaket
4.
Mengisi dan menyerahkan
formulir isian studi
5.
Mengisi formulir
pembuatan KIM (Kartu Identitaas Mahasiswa)
Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada Program Studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya disajikan dalam bentuk mata
kuliah-mata kuliah pada kurikulum yng dideskripsikan secara ringkas dan padat
agar dipahami oleh mahasiswa dengan mudah. Kurikulum ini dikembangkan
berdasarkan visi/misi dan tujuan program studi. Kuriukulm tersebut dijabarkan
dalam silabus setiap mata kuliah yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan
perkuliahan. Isi setiap mata kuliah dituangkan alam bentuk satuan acara
perkuliahan
Komposisi mata kuliah-mata kuliah tersebut diharapkan dapat
memberi bekal bagi mahasiswa untuk mampu mengaplikasikan pendekatan Kajian
Wilayah Asia Tenggara untuk menganalisis fenomena sosial, politik, ekonomi, dan
kebudayaan pada Kawasan Asia Tenggara serta mensistesiskannya. Setelah
menyelesaikan perkuliahan tersebut diharapkan mahasiswa mampu mencapai
kematangan intelektual
Untuk mencapai kematangan intelektual secara terstruktur dan
sistematik, kurikulum disusun dan diatur serta terjadwal secara berurutan. Mata
kuliah dasar diberikan pada semester awal, sedangkan mata kuliah
lanjutan/analisis mendalam diletakkan pada semester akhir. Kurikulum program
studi mengarhkan mahasiswa untuk bekerja secara mandiri khususnya dalam
melaksanakan penelitian ilmiah. Sebagai bentuk scientific accountability
setelah menyelesaikan perkuliahannya, mahasiswa diwajibkan melaksanakan
penelitian ilmiah mandiri yang produknya berupa tugas akhir atau tesis.
Kemandirian ini terlihat mulai saat mahasiswa menyusun proposal penelitian,
bekerja dilaboratorium atau dilapanagn, menganalisis data serta dalam
penyusunan tugas akhir. Dalam pelaksanaannya mahasiswa didampingi oleh
pembimbing
Kematangan intelektual mahasiswa dicerminkan dari
kemampuannya menganalisis dan mensintesiskan fenomena Asia Tenggara. Dalam
proses analisis dan sintesis mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan
media-media kawasan Asia Tenggara dan mengoperasikan teknik-teknik analisis
kualitatif dan kuantitatif (SIG dan statistic). Pematangan intelektual
mahasiswa ditunjang juga oleh beberapa kegiatan ilmiah, antara lain; seminar,
diskusi ilmiah, workshop, dan praktikum
Aspek penelitian dalam program studi Kajian Wilayah Asia
Tenggara yang diwujudkan dalam bentuk tugas akhir (tesis) mempunyai bobot 9
SKS. Penguasaan konsep dan teori diharapkan mampu mendasari penguasaan
mahasiswa dalam aspek terapannya. Dalam penyusunan tugas akhir ini, mahasiswa
melakukannya di bawah bimbingan Pembimbing Tugas Akhir yang terdiri dari
Pembimbing I dan Pembimbing II. Untuk menjamin mutu penyusunan Tugas Akhir,
Direktur Program Pasca Sarjana atas usulan Ketua Program Studi menetapkan dosen
yang bertindak sebagai pembimbing tugas akhir. Bagi dosen yang akan ditunjuk
sebagai pembimbing I harus memenuhi persyaratan:
1.
Mempunyai gelar Doktor
atau Magister yang memiliki pengalaman akademik sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun
2.
Mempunyai bidang
keilmuan/keahlian yang relevan dengan tugas akhir mahasiswa program studi
dimaksud
Sedangkan bagi Pembimbing II dipersyaratkan:
1.
Mempunyai gelar minimal
Magister
2.
Mempunyai bidang
keilmuan/keahlian yang relevan dengan tugas akhir mahasiswa program studi
dimaksud
Dalam hal kurikulum, Program Studi melakukan peninjauan
ulang kurikulum secara berkala. Mksimal sekali dalam lima tahun dengan tujuan
untuk mencapai sinkronisasi antara komposisi, distribusi mata kuliah dengan
pencapaian visi serta pelaksanaan misi. Peninjauan ulang dilaksanakan bersama
antara staf pengajar, mahasiswa dan pengguna. Kuriukulum dijadikan pegangan
baku pemberiankuliah. Masing-masing mata kuliah sudah memiliki silabus yang
jelas dan harus diacu oleh semua staf pengajar
Pembelajaran mahasiswa dilakukan dengan mengacu pada
kurikulum secara “two way communication”. Mahasiswa menerima kuliah dalam
bentuk ceramah tatap muka menggunakan fasilitas media visual, namun mahasiswa
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberi komentar, sehingga
terjadi diskusi ilmiah yang hidup. Selain itu pada saat-saat tertentu mahasiswa
diberi tugas-tugas ilmiah yang harus diselesaaikan dalam waktu yang ditentukan.
Beberapa mata kuliah disertai dengan praktikum, ataupun kunjungan lapangan dan
mahasiswa diwajibkan membuat laporan yang disusun perorangan dari objek yang
diteliti. Laporan praktikum dan tugas-tugas ilmiah dinili sebagai bagian dari
nilai akhir secara keseluruhan
Program studi mensyaratkan kehadiran mahasiswa dalam setiap
perkuliahan minimal 75% dari total pertemuan. Setiap staf pengajar memiliki hak
prerogative untuk menggunakan persyaratan kehadiran tersebut sebagai salah satu
komponen guna menentukan boleh tidaknya mahasiswa menhgikuti ujian pada mata
kuliah yang diasuhnya. Dengan kata lain, persyaratan kehadiran dapat
mempengaruhi perolehan nilai akhir setiap mahasiswa pada suatu mata kuliah
tertentu.
Untuk mendukung proses pembelajaran disediakan beberapa
fasilitas pendukung. Fasilitas-fasilitas pendukung belajar-mengajar
(laboratorium, perpustakaan, internet, dll) dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
oleh mahasiswa. Mahasiswa mempunyai peluang untuk melakukan interaksi akademik
dengan pihak di dlam dan di luar disiplin ilmu melalui seminar, diskusi ilmiah,
workshop, kunjungan lapangan, praktikum laboratorium, serta kunjungan ke
instansi tertentu
Kecuali itu, untuk meningkatkan kepekaan sosial mahasiswa,
setahun sekali dilaksanakan kuliah kerja lapangan. Penekanan studi pada
perluasan wawasan peserta tentang praktek-praktek sosial, politik, ekonomi,
budaya kawasan Asia Tenggara baik di dalam maupun di luar negeri (wilayah Asia
Tenggara). Hal ini sangat bermanfaat untuk membekali mahasiswa dalam pengabdian
kepada masyarakat pada waktu yang akan datang.
Evaluasi
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan terhadap
komponen pendidikan sesuai beban SKS yang dipersyaratkan. Untuk setipa mata
kuliah, evaluasi dilakukan oleh pengajar secara berkala yang dilakukan dengan
cara ujian, tugas, dan pengamatan. Pada setiap mata kuliah mahasiswa dinyatakan
lulus apabila mendapatkan nilai minimal C. pengecualian untuk tugas akhir
(tesis) yang mempersyaratkan nilai minimal B.
Evaluasi juga dilakukan dengan mengacu pada Indeks Prestasi
(IP) yang berhasil diraih mahasiswa. Indeks Prestasi (IP) adalah suatu angka
yang menunjukkan tingkat perstasi akademik mahasiswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dalam suatu periode tertentu. Dalam hal ini dikenal adanya dua IP,
yaitu IP semester (IPS) dan IP Kumulatif (IPK). Angka IPS diperoleh dari hasil
bagi jumlah mutu semester dibagi dengan jumlah SKS yang diambil pada semester
tersebut; sedangkan IPK diperoleh dari hasil bagi jumlah mutu kumulatif dibagi
dengan jumlah SKS kumulatif yang telah diambil selama kuliah.
Adapun mutu suatu mata kuliah merupakan hasil perkalian
antara nilai akhir dan bobot SKS mata kuliah bersangkutan, dengan
ketentuannsebagai berikut
Nilai A = 4,00
Nilai B = 3,00
Nilai C = 2,00
Nilai D = 1,00
Berdasarkan ketentuan di atas, suatu mata kuliah yang
memiliki bobot 3 SKS dan nilai akhir B berarti mempunyai mutu 9,00
Adapun rumus perhitungan IP adalah sebagai berikut:
Jumlah (nilai akhir x bobot) Jumlah mutu
IP = =
Jumlah SKS Jumlah SKS
Selain A,B,C,D, dan E, Program studi juga memberlakukan
nilai I dan T. Nilai I (incomplete atau tidak lengkap) hanya diberikan kepada
mahasiswa yang belum melengkapi tugas yang diberikan oleh staf pengajar pada
suatu mata kuliah tertentu. Nilai I berlaku selama satu semester. Bila hingga
batas waktu tersebut mahasiswa tidak menyerahkan tugasnya, nilai I akan berubah
menjadi E (kecuali untuk mata kuliah Seminar II dan Tesis)
Sementara itu, nilai T (tidak ada nilai) hanya diberikan
kepada mahasiswa yang mengundurkan diri secara tidak sah dari keikutsertaannya
pada suatu mata kuliah. Sesuai dengan prosedur yang berlaku, pengunduran diri
hanya dapat dilakukan dengan melalui perbaikan Rencana Studi dan persetujuan
KPS selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah dimulainya masa perkuliahan.
Pengunduran diri tidak dapat dilakukan pada semester pertama. Jumlah SKS mata
kuliah yang bernili T tetap diikutsertakan pada perhitungan IPS.
Apabila pada 2 (semester) pertama mahasiswa tidak memiliki
Inddeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75 dari sekurang-kurangnya 14 SKS
terbaik, akan dinyatakan putus kuliah (drrop out). Demikian juga apabila pada
evaluasi akhir masa studi mahasiswa tidakmemiliki IPK 2,75 dari beban studi
yang diisyaratkan dengan nilai terendah C.
Penilaian keberhasilan pendidikan dilakukan melalui:
1.
Ujian tengah semester
yang dapat berupa ujian tertulis, penulisan makalah, atau penugasan lainnya
2.
Ujian akhir semester yang
dapat berupa ujian tertulis, ujian
laboratorium/lapangan, presentasi makalah, atau ujian kombinasi.
3.
Ujian akhir berupa tesis
Peserta yang tidak lulus pada suatu mata kuliah diberi
kesempatan untuk mengulang kuliah, mengikuti ujian, atau memenuhi bentuk
penugasan tertentu gunamemperbaiki nilai berdasarkan persetujuan pengajar
(dosen) terkait dan KPS. Pengulangan mata kuliah, ujian, dan penugasan di atas
hanya dapat dilakukan satu kali
Pada akhir masa studi setiap mahasiswa harus menyelesaikan
tugas akhir (tesis). Ujian tugas akhir merupakan kegiatan akademik terjadwal
dalam rangka mengevaluasi tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister. Ujian
tugas akhir dilaksanakan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir yang diusulkan oleh
Ketua Program Studi dan diangkat oleh Direktur Program Pascasarjana. Panitia
ujian tugas akhir terdiri dari pembimbing tugas akhir dan para penguji yang
berasal dari pakar-pakar yang terkait dengan bidang keilmuan dan minat yang
ditekuni oleh mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara.. adapun
jumlah anggota Panitia Ujian Tugas Akhir sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan
sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. Dalam keadaan khusus, dapat diundang penguji
yang bukan dari kalangan akademik dan memiliki keahlian dalambidang terkait
Ujian tugas akhir dapat dipimpin oleh Ketua Program Studi
atau yang ditunjuk oleh Direktur Program Pascasarjana. Ujian tugas akhir
berlangsung secara tertutup maupun terbuka dan dibagi dalam 2 (dua) tahap,
penyajian oleh mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dan Tanya
jawab. Mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara dinyatakan lulus
ujian Tugas Akhir bila memperoleh nilai minimal B.
Putus Studi
Putus kuliah dapat disebabkan oleh pengunduran diri, tidak
memenuhi syarat evaluasi, maupun karena melakukan pelanggaran atas kejujuran
akademik. Persyaratan evaluasi akademik dan administrasi yang dapat menyebabkan
putus kuliah adalah:
1.
IPK kurang dri 2,75 pada
setiap masa evaluasi akhir semester
2.
Tidak lulus evaluasi pada
akhir semester ke-2
3.
Masa studi maksimum 8
semester telah habis
4.
Tidak memenuhi ketentuan
administrative
5.
Terkena peraturan lain
yang menyebabkan mahasiswa tersebut kehilangan haknya sebagai mahasiswa Program
Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
Kelulusan
Mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara Program
Pascasarjana Universitas Sriwijaya dinyatakan lulus Program Magister apabila
memenuhi persyaratan sebagi berikut:
1.
Terdaftar sebagai
mahasiswa baik secara dministratif maupun secara akademik
2.
Telah lulus program
matrikulasi
3.
Telah menyelesaikan semua
kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan sesuai kurikulum yng ditetapkan untuk
program studi (termasuk tesis yang telah diperbaiki) dengan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,75
Predikat kelulusan setelah mengikuti/menyelesaikan Program
Magister terdiri atas tigkatan berturut-turut: Memuaskan, Sangat Memuaskan, dan
Cum Laude. Mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 44 SKS termasuk tesis,
akan dinyatakan lulus apabila hasil evaluasi akhirnya mencapai IPK minimal 2,75
(dua koma tujuh lima). Predikat kelulusan mahasiswa ditentukan berdasarkan IPK
dan ditetapkan sebagai berikut:
a.
2,75 – 3,49 : memuaskan
b.
3,50 – 3,74 : sangat
memuaskan
c.
3,75 – 4,00 : cum laude
Predikat kelulusan cum laude diberikan kepada lulusan
program Magister yang menyelesaikan studi tepat waaktu dengan IPK 3,75 – 4,00
diperoleh tanpa mengulang mata kuliah. Apabila IPK 3,75 – 4,00 tetapi tidak
memenuhi persyaratan kelulusan tepat waktu dan/atau terdapat mata kuliah yang
menghilang, maka kepada yang bersangkutan diberikan predikat kelulusan Sangat
Memuaskan.
Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus berhak untuk
memperoleh ijazah sebagai tanda kelulusan serta transkrip akademik sebagai
bukti rekam jejak (track record) prestasi akademik mahasiswa bersangkutan
selama mengikuti pendidikan. Ijazah dan transkrip hanya dikeluarkan satu kali
untuk setiap mahasiswa. Ijazah dan transkrip akademik tersebut diterbitkan dan
dikeluarkan oleh pihak universitas apabila mahasiswa memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1.
Mahasiswa telah memenuhi
semua kewajibannya dan atau tugas yang dibebankan kepadanya selama mengikuti
kegiatan pendidikan pada Program Studi Kajian Wilayah Asia Tenggara
2.
Mahasiswa telah
menyerahkan hasil tugas akhir (tesis) kepada pimpinan Program Pascasarjana
melalui secretariat Program Studi yang dinyatakan dengan berita acara serah
terima sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh pihak Program
Pascasarjana atau Program Studi
3.
Mahasiswa telah menyelesaikan
kewajiban administrasi dan keuangan berkenaan dengan program studi yang diikuti
baik di tingkat Program Pasca sarjana/Program Studi, maupun pihak Universitas
Sriwijaya
4.
Mahasiswa telah
dinyatakan lulus melalui yudisium oleh Program Pascasarjana atau Program Studi
Suasana Akademik
Dalam upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran, telah
diupayakan menciptakan lingkungan akademik yang kondusif. Penciptaan lingkungan
akademik yang kondusif, dilakukan melalui:
1.
Menciptakan suasana
perkuliahan yang berorientasi SCL (student
centered learning) dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
mahasiswa memberi tanggapan/pertanyaan
2.
Mengembangkan metode
pembelajaran dengan penerapan studi kasus actual untuk mendukung system
pembelajaran “contextual learning
3.
Penerapan kajian lapangan
pada kuliah tertentu untukmemberikan wawasan yang lebih luas dan pengalaman
empiric yang lebih mendalam”
4.
Menciptakan suasana
kondusif dengan memfasilitasi komunikasi dan interaksi yang intensif dan
terstruktur antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar dan dalam
penyususnan tugas akhir (tesis) sehingga wktu kelulusan dapat dipercepat.
Interaksi dosen dan mahasiswa yang dilakukan merupakan wahana komunikasi
melalui kegiatan diskusi ilmiah, seperti; pengembangan studi kasus, seminar dan
pelatihan keterampilan tertentu bagi mahasiswa
5.
Mendorong keikutsertaan
staf dan mahasiswa dalam berbagai kompetisi untuk memperoleh kesempatan
penelitian dan pengembangan ilmu dari sumber-sumber nasional maupun
internasional. Dorongan keikutsertaan dosen dan mahasiswa diwujudkan melalui
penyebarluasan informasi tawaran penelitian, seminar, dan pelatihan
6.
Mengkaitkan penelitian
mahasiswa dalam penelitian dosen untuk mempercepat penyelesaian tugas akhir
(tesis)
7.
Mendatangkan dosen tamu sebagai
upaya memperluas cakrawala ilmu pengetahuan dalam rangka pengembangan lapangan
pekerjaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
8.
Melibatkan partisipasi
mahasiswa dalam berbagai forum ilmiah, penelitian, dan pengabdian masyarakat
9.
Memperbaharui dan
mengembangkan bahan-bahan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mendukung peningkatan kegiatan belajar-mengajar
yang mutakhir termasuk pemanfaatan e-learning
10.
Merangsang dosen dan
mahasiswa untuk mencari berbagai sumber bacaan yang mutakhir melalui pemberian
fasilitas internet di berbagai ruang
11.
Pengembangan dan
pembaharuan system basis data guna mendukung perolehan data, sehingga dosen dan
mahasiswa termotivasi untuk melakukan penelitian
DRAFT PROPOSAL
PEMBENTUKAN KAJIAN WILAYAH ASIA
TENGGARA
PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
OLEH:
Dr Zulfikri Suleman MA (Ketua)
Usmawadi SH, MH (Sekretaris)
Alamsyah, SIP, MSi (anggota)
Syahmin Ak, SH, MH (anggota)
Drs Reinhard Hutapea MSi (anggota)
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
DAFTAR ISI
No Hal
Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………..
1
Identitas,
Visi, Misi, dan Tujuan…………………………………. …………………………………..4
-Identitas……………………………………………………………………..
…………………………………4
-Visi……………………………………………………………………………..
…………………………………4
-Misi
……………………………………………………………………………………………………………….5
-Tujuan………………………………………………………………………..
…………………………………5
Relevansi
Terhadap Kebutuhan dan Kemanfaatan……………………………………….. 6
-Kebutuhan
Keilmuan ………………………………………………………………………………..6
-Kebutuhan
Professi………………………………………………………………………………………. 6
-Kebutuhan
Institusi……………………………………………………………………………………….7
-Kebutuhan
Akademik……………………………………………………………………………………7
-Gambaran
Jumlah Peminat…………………………………………………………………………..7
-Peminat/Calon-Calon
Mahasiswa………………………………………………………………….7
-Keunggulan
dan karakteristik Program………………………………………………………….8
Kurikulum……………………………………………………………………………………………………….9
-Struktur
Kurikulum………………………………………………………………………………………..9
-Resume
Distribusi Mata Kuliah…………………………………………………………………….11
-Resume
Distribusi Mata Kuliah……………………………………………………………………..11
-Deskripsi
Mata Kuliah………………………………………………………………………………….13
-Kompetensi
Lulusan…………………………………………………………………………………….18
-Sumber
daya; Pendidik, Pengelola dan Fasilitas Pendidikan………………………..18
-Tenaga
Pendidik…………………………………………………………………………………………..18
-Tenaga
Administrasi…………………………………………………………………………………….19
-Pengelola
Pendidikan…………………………………………………………………………………..19
-Sarana
dan Prasarana Pendidikan………………………………………………………………..19
-Buku
dan Referensi………………………………………………………………………………………20
P e n d
a n a a n……………………………………………………………………………………………..20
Manajemen
Akademik…………………………………………………………………………………..20
-Pelaksanaan
Akademik…………………………………………………………………………………20
-Rencana
Pengembangan Studi……………………………………………………………………..21
-Rencana
Pengembangan Jangka Pendek……………………………………………………….21
-Rencana
Pengembangan Jangka Menengah………………………………………………….21
-Rencana
Pengembangan Jangka Panjang……………………………………………………..22
-Manajemen
Sumber Daya…………………………………………………………………………….22
-Manajemen
Mutu Akademis………………………………………………………………………..23
-Manajemen
Penyelenggaraan Pendidikan……………………………………………………24
-Recrutmen
Mahasiswa…………………………………………………………………………………26
-Proses
Pembelajaran…………………………………………………………………………………..28
-Evaluasi………………………………………………………………………………………………………31
-Putus
Studi…………………………………………………………………………………………………33
-Kelulusan……………………………………………………………………………………………………34
-Suasana
Akademik……………………………………………………………………………………..35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar