BK III KOMUNIKASI
INTERNASIONAL
KULIAH III
===================================================================
PARADIGMA SISTIM
INTERNASIONAL
Pada kuliah II , tema ini telah kita bahas secara umum dan
sederhana. Pada kuliah III ini akan kita analisis lebih dalam. Kita akan
mendekatinya dari sudut yang lebih teoritik, yakni dari pendapat para pakar
yang kredibel untuk itu. Akan dimulai dari arti, definisi, atau konsep sistem. Setelah
itu akan dideskripsikan analisisnya KJ
Holsti tentang sistem Internasional. Mahasiswa diharapkan dapat memahaminya
secara substantif, yakni dapat mengkomunikasikannya secara “lisan dan tertulis”.
TEORI SISTEM
Sistim
adalah kata atau istilah yang banyak dipergunakan dalam percakapan sehari-hari
(banyak hal, banyak bidang, banyak bagian). Objeknya pun beragam, seperti; (1)
fisik, (2) dunia sosial, dan, (3) dunia ide. Konon istilah ini lahir dari ilmu
alam, atau ilmu biologi.
Begitu
banyak ragamnya sehingga sering membingungkan, apa sesungguhnya yang dimaksud dengan
sistim.
Secara
umum kalimat-kalimat dibawah ini adalah kata-kata, kalimat-kalimat, atau
konsep-konsep yang sering dihubungkan dengan pengertian sistim, seperti;
Ø Sekumpulan
benda yang memiliki hubungan diantara mereka
Ø Suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi
Ø Merupakan
kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah
serta memiliki item-item penggerak
Ø Dan
lain-lain….masih banyak
Bila dideskripsi/jajarkan
pengertian-pengertian seperti itu tak akan habis- habisnya diuraikan. Oleh
karena itu, penulis hanya menggunakan yang ditulis oleh Bertalanffy dan Kamus Weber,
seperti dibawah ini;
o
Bertalanffy
(1940). Sistim adalah suatu elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling
berhubungan.
o
Kamus
Weber. Sistim ialah suatu kesatuan yang kompleks yang dibentuk
oleh bagian-bagian yang berbeda-beda, yang masing-masing terikat pada rencana
yang sama, atau berkontribusi untuk mencapai tujuan yang sama.
Unsur
sistem
Setiap sistem pada umumnya
terdiri dari 4 unsur, yakni;
§ Objek → yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun
variable. Ia bisa berbentuk fisik, abstrak, ataupun keduanya, tergantung sifat
sistem tersebut.
§ Atribut → yang menentukan kualitas
atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya
§ Hubungan
internal → diantara objek-objek didalamnya
§ Lingkungan →
tempat dimana sistem berada.
Jenis
Sistem
Jenis sistem ada dua, yakni
yang bersifat terbuka dan yang berdasar komponen
ü Terbuka → (1) sistim terbuka dan (2)
sistim tertutup
ü Komponen → (1) sistim fisik dan (2) sistim non
fisik
Sosiologi,
Politik, dan Komunikasi Internasional
……konsep demikian berkembang
terus. Berkembang menjadi “teori” melalui pendekatan interdisiplin (Bertalanffy via ilmu Biologi).
Berkembang lebih dinamis yang melahirkan system
dynamics.
Dalam
Sosiologi dan Politik tampil Talcott
Parsons dan David Easton. Parsons melahirkan teori yang popular
dengan nama teori structural-fungsional.
Teori yang bersisi sudut pandang yang menafsirkan masyarakat sebagai sebuah
struktur dengan bagian-bagian yang saling berkaitan. Cirinya adalah gagasan
tentang kebutuhan masyarakat. Masyarakat sama dengan organisme biologis, karena
mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat
melangsungkan hidupnya dan berfungsi dengan baik. Ciri kehidupan structural
social muncul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan merespon permintaan masyarakat
sebagai sistim sosial.
Teori Struktural Fungsional mengutamakan
pandangan harmonisasi dan regulasi yang dapat dikembangkan lebih jauh sebagai
berikut”
1.
Masyarakat harus dilihat sebagai suatu sistem
yang kompleks
2.
Setiap bagian dari masyarakat memiliki fungsi
penting dalam eksistensinya dan stabilitas masyarakat secara keseluruhan
3.
Semua masyarakat mempunyai mekanisme untuk
mengintegrasikan diri
Sementara
Easton lebih memusatkan teorinya pada
ilmu politik. Konsep beliau (Easton)
pada kehidupan politik adalah….suatu sistem perilaku yang terbaur dalam suatu
lingkungan pada pengaruh-pengaruh yang diungkap oleh sistim politik itu sendiri
dan pada gilirannya akan bereaksi
Sedangkan
sistem politik, Easton menyatakan
sebagai sistem interaksi dalam tiap masyarakat dimana didalamnya terdapat
alokasi yang mengikat atau yang mengandung otoritas untuk diimplementasikan.
Dengan kata lain ada kesalinghubungan, relasi, interaksi, atau komunikasi,
dimana dalam suasana tersebut (kesalinghubungan atau komunikasi) terjadi
alokasi yang harus dituruti/dijalankan/diimplementasikan.
Interaksi
yang dimaksud Easton adalah tuntutan dan dukungan yang direspons sistim politik
melalui proses politik, yang selanjutnya akan menghasilkan keputusan dan
kebijakan. Secara skematis akan dituangkan dalam bagan dibawah ini.
Pola
seperti itu juga yang berlangsung dalam politik internasional, yakni ada input (tuntutan dan dukungan), ada
proses/konversi/sistim politik, out put
(keputusan dan kebijakan), dan lingkungan
Masalah
apa yang dimaksud dengan “tuntutan, dukungan, proses, keputusan, dan kebijakan”,
dalam teori tersebut, tergantung dari lingkungan/kasus yang akan dianalisis.
Tidak mungkin semua fenomena Internasional dapat dianalisis, sebab sangat luas,
dan unsur-unsurnya sangat banyak. Harus ada batasan (scope and limitations). Mohtar Mas’oed (1990) mengatakan harus ada
tingkat-tingkat Analisa;
…harus memilih bidang yang hendak dikaji,
menetapkan batas ruang lingkupnya, menentukan pada tingkat analisa mana
penelitian hendak dilakukan, dan pendekatan serta metode apa yang hendak
dipakai untuk mengkoordinasikan keseluruhan proses analisa itu…
Jadi,
masalah awal yang harus dihadapi analis, antara lain, adalah persoalan
menetapkan apa yang harus ditelaah atau diamati dalam mempelajari
hubungan-komunikasi-politik internasional tersebut; yaitu, apa yang harus
dipakai sebagai unit eksplanasi, dan pada tingkat mana analisa harus ditekankan
(idem Mohtar Mas’oed, 1990).
KJ Holsti
mendefinisikan sistem internasional sebagai sekumpulan unit politik yang
independent – suku bangsa, negara-kota, bangsa, atau kerajaan, yang
berinteraksi dengan frekuensi yang tinggi dan menurut proses yang teratur.
Dalam
definisi demikian terdapat beberapa konsep yang harus dipahami dengan jelas. Konsep-konsep
tersebut adalah;
·
Unit politik
·
Interaksi
·
Proses
Artinya
apa yang dimaksud dengan ketiga konsep tersebut. Dalam definisi itu KJ Holsti mengartikan unit politik
adalah;
v Suku
bangsa
v Negara
kota
v Bangsa
v Kerajaan
Apakah
hanya itu yang menjadi unit-unit politik internasional? Tidakkah ada
unit-unit/aktor-aktor lain? Kecenderungannya tidak.
Individu
pun bisa menjadi unit politik. Mereka-mereka yang sangat berpengaruh, yang
sering juga disebut sebagai elit adalah unit politik juga.
Bagaimana
dengan interaksi atau komunikasinya? Belum diuraikan dalam definisi tersebut.
Begitu pula prosesnya, juga belum diuraikan. Interaksi/komunikasi atau
prosesnya akan kita pahami setelah membaca uraiannya yang cukup panjang dalam
bukunya Politik Internasional (hal 41 sd 130).
Dalam
buku tersebut Holsti menerapkan analisa/tingkat
analisa secara historis dengan lima kriteria, yakni;
A. Batas
sistem
B. Karakter
utama unit-unit politik
C. Struktur
yang jelas
D. Bentuk
interaksi yang paling umum
E. Tradisi
atau peraturan yang berlaku
Kelima
kriteria ini selanjutnya digunakan Holsti
dalam menganalisis struktur
internasional dan proses politik dari
beberapa peradaban yang pernah berlangsung di dunia ini, seperti;
1.
Politik internasional pada dinasti Chou (1122 SM – 221 SM)
2.
Politik eksternal Negara Kota Yunani (88 SM – 322 SM)
3.
Politik Internasional di zaman Pencerahan Akal
Budi Italia
4.
Sistem negara Barat
Dari struktur
dan proses demikian, Holsti
merumuskan lima jenis sistim internasional, yakni ;
Ø The
hierarchical
Ø The
diffuse
Ø The
diffuse-block
Ø The
polar, dan
Ø The
multi polar
Untuk
memahami lebih lanjut apa yang dimaksud dengan sistim-sistim demikian akan
diuraikan dibawah ini (berdasarkan bukunya Holsti,
Politik Internasional, hal 125 sd 129)
The
hierarchical
Dalam
sistem ini, kekuasaan dan pengaruh dikonsentrasikan dalam satu unit, yang
mempunyai kekuasaan untuk membentuk unit-unit yang lebih kecil, dan menghukum
unit-unit yang membangkang jika mereka berusaha menentang kepemimpinan dan
dominasi pemerintah pusat. Pemerintah pusat mempertahankan ketertiban dan
stabilitas dengan memberikan hadiah dan subsidi, seperti hadiah tanah atau
gelar kehormatan, membuat ancaman hukuman, dan secara giat menanamkan
mitos-mitos dan upacara-upacara resmi yang menekankan kesucian hubungan atasan-bawahan.
Interaksi dan komunikasi dalam sistim ini juga mengikuti prinsip yang bersifat
hierarkhi, yang diadakan antara pemerintah pusat dan unit-unit dibawahnya;
unit-unit yang terbawah biasanya melakukan komunikasi dengan pemerintahan pusat
melalui unit-unit penengah. Komunikasi antar unit bawahan jarang terjadi, dan
tidak terjadi sama sekali dalam beberapa kasus. Secara teoritis, kerjasama
tidak dapat terjadi karena semua kekuasaan mengalir dari atas kebawah. Dalam
proses disintegrasi ini unit-unit bawahan yang ambisius mungkin secara
diam-diam bersekutu dengan yang lain untuk menentang kedudukan pemerintah
pusat.
The
diffuse
Kekuasaan
dan pengaruh dalam diffuse system
disebarkan secara merata di antara unit-unit yang berinteraksi. Terdapat suatu hierarkhi
status yang tidak jelas di antara negara-negara, yang dibentuk menurut patokan
penggolongan yang bervariasi, tetapi sejumlah besar unit politik dikelompokkan
berdasar luas wilayah dan kemampuan militer yang sama. Tak satupun unit yang
secara permanen mendominasi yang lain, meskipun mungkin ada beberapa pemimpin
aliansi regional. Bentuk kerjasama diplomatik dan militer seringkali tidak
terbatas, dan hancur dengan cepat, segera setelah tujuan timbal balik tercapai.
Mereka tidak dibentuk dalam blok-blok yang stabil. Kerjasama ini tidak stabil
karena kepentingan yang mendasarinya cenderung berubah secara cepat, anggotanya
secara ekonomis atau ideologis tidak tergantung satu sama lain, dan tidak
terdapat issu ideologi yang memisahkan aliansi-aliansi. Komunikasi dan
interaksi antara unit berkembang luas meskipun faktor geografis yang berdekatan
dan faktor logistik membuat beberapa unit lebih banyak terlibat dari pada yang
lain dalam masalah-masalah yang pening.
The
diffuse-block system
Sistem
ini terdapat dalam era Yunani ketika
kekaisaran Athena dan Liga Pelloponensia merupakan blok-blok yang
berkuasa penuh dan secara relative permanen dengan sekutu-sekutu dan
satelit-satelit yang ada disekitarnya, tapi banyak negara-negara kota lainnya
yang bebas dari keanggotaan blok, mengejar tujuan-tujuannya dengan kebebasan
penuh dalam bertindak. Pola umum yang sama diulangi di Eropa dalam dua puluh tahun terakhir abad ke-19, sekali lagi pada 4
sampai 5 tahun sebelum pecahnya Perang Dunia II, dan dimunculkan lagi sejak
1955, ketika peningkatan jumlah negara non-blok dengan berhasil mematahkan
supremasi militer dan diplomatic dari pemimpin-pemimpin dua blok. Pola
komunikasi dan interaksi dalam diffuse
block system ini hampir sama dengan diffuse
system, keduanya berlangsung dalam semua arah, kecuali bahwa anggota blok cenderung menjadi
tergantung, dan patuh kepada pemimpin block, dan secara relatif hanya sedikit
mengadakan hubungan dengan anggota blok yang menentang atau negara-negara yang
tidak terlibat
Polar
model
Sistem
ini merupakan suatu generalisasi ciri-ciri utama dari kekuasaan, pengaruh, dan
pola-pola komunikasi dan interaksi yang ditemukan di Cina pada masa perang (setelah Liga Utara-Selatan dibentuk), di
Eropa pada saat revolusi Perancis dan
perang Napoleon, menjelang perang
dunia I, dan sekali lagi pada Perang Dunia II hingga 1955. Dalam tipe sistem
ini kekuatan militer dan kekuasaan diplomatik berpusat di sekitar dua blok
pemimpin, yang menguasai atau memimpin unit-unit yang lebih kecil dengan mengkombinasikan
ganjaran (reward), seperti memberi
bantuan ekonomi dan keamanan, dengan ancaman hukuman yang implisit atau
eksplisit terhadap sekutu yang membangkang. Interaksi dan komunikasi nampak
menjadi penting antara pemimpin-pemimpin blok yang bertentangan dan antara
pemimpin blok dengan anggotanya masing-masing. Dalam periode pasca perang dunia
II interaksi dan komunikasi antara negara dari blok Barat secara terus menerus
tinggi, sedangkan sebelum 1956 hal yang sama sebagian besar tidak terdapat
dalam blok Soviet.
Multipolar
System
Contoh
atau ilustrasi sistem ini dapat ditemukan dalam periode negara-negara sedang
berperang, dan mungkin juga dewasa ini, atau memadukan berbagai karakteristik
dari tipe lainnya. Sebagai contoh; dengan munculnya Cina selama dua puluh tahun terakhir ini, dan dengan perkembangan
konflik Sino-Soviet, Uni Soviet telah
mengambil kebijaksanaan yang dimaksud untuk mengurangi pertentangan
Timur-Barat. Kita dapat mengajukan hipotesa, bahwa dalam sistim multi polar aka
nada fleksibilitas yang lebih besar antara blok-blok yang ada didalamnya (dalam
hal ini tidak semua konflik dipandang sebagai pergulatan hidup-mati antara
blok). Kemungkinan persekutuan yang bersifat terbatas, perubahan koalisi, serta
kekurang terpaduan blok, akan lebih besar di dalam sistem multi polar dari pada
sistim polar. Kepentingan domestiK, karakterIstik kepribadian para pemimpin,
pendapat umum, dan kebijaksanaan tradisional barangkali mempengaruhi
ebijaksnaan luar negeri sIstem multi polar sebagaimana di dalam struktur sistem.
Sebaliknya , di dalam sIstem polar, kebijaksanaan luar negeri sangat ditentukan
– kalau tidak semata-mata oleh kepentingan.ideologi, dan aspirasi para pemimpin
blok. Setidaknya bagi negara yang lebih kecil
PERTANYAAN
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dalam WA yang sudah kita sepakati. Sedapat
mungkin jawabannya analitis ;
1. Setelah
saudara membaca arti dan definisi “sistim” dalam tulisan di atas, menurut
saudara apa sesungguhnya yang dimaksud dengan “sistim”? Adakah pengertian lain,
selain yang diuraikan di atas? Jelaskan dengan seksama.
2. Jelaskan
dengan seksama bahwa “komunikasi” adalah hal yang paling penting dalam sistim.
3. Bila
kita pakai atau hubungkan teori sistim politik David Easton menganalisis politik Indonesia, berfungsikah sistim
itu? Analog dengan teori “structural-fungsional”nya Talcott Parson.
4. KJ
Holsti membagi sistem internasional kedalam lima jenis. Sebutkan ke lima jenis
sistem itu.
Cat: Bila ada hal-hal yang tidak dimengerti, silahakan tanyakan hingga jam
12.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar