Minggu, 12 April 2020

BK IV, KOMUNIKASI INTERNASIONAL



BK IV KOMUNIKASI INTERNASIONAL
KULIAH KE 4, 13 April 2020
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI, FISIPOL UDA
PENGASUH: REINHARD HUTAPEA
∏∏
KONSEP INFORMASI DAN BERITA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Pengantar
Dalam kuliah ketiga minggu lalu, kelihatannya para mahasiswa belum memahami tujuan mata kuliah ini, yakni untuk mengerti apa yang dimaksud dengan “sistem internasional”. Melihat jawaban-jawaban yang ada di WA, terkesan masih sekedar-sekedaran/apa adanya. Belum bernalar/lebih analitis. Juga masih dominan dalam pola-pola jawaban yang lokal-nasional oriented. Belum global. Untuk itu agar kembali kelima sistem internasional yang diteorikan Holsti itu (the hierarchical, the diffuse, the diffuse-block, polar, dan multi polar) dipelajari kembali. Artinya bagaimana kumunikasi dalam sistem-sistem tersebut. Jika memungkinkan, juga dibandingkan dengan sistem internasional yang ditulis pakar-pakar lain.
Dalam judul kuliah hari ini (13 april 2020) terdapat/paling tidak dua konsep, yakni “informasi/berita” dan “komunikasi internasional”. Artinya harus dijelaskan apa yang dimaksud dengan informasi/berita, dan komunikasi internasional. Pertanyaannya mungkin adalah sebagai berikut:
·         Apa itu informasi/berita
·         Apa itu komunikasi internasional
·         Apa beda informasi secara nasional dan internasional
·         Dan lain-lain pertanyaan.
Sebelum sampai kepada jawaban pertanyaan demikian, mungkin lebih tepat apabila kita jawab dulu apa yang dimaksud dengan informasi/berita, (meski sudah diajarkan oleh dosen-dosen lain sebelumnya).
Dong Newson dan James A. Wollert dalam bukunya Media Writing: New’s for Media, 1985
Berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang lain, atau lebih luas lagi oleh masyarakat.
Paul De Maiseneer dalam bukunya Here’s the News
Berita adalah informasi baru tentang kejadian baru, penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati mereka.
Dalam pengertian ini ada beberapa kata (konsep) yang perlu kita pahami, yakni;
Ø  Kejadian baru.
Ø  Penting.
Ø  Bermakna.
Ø  Berpengaruh.
Ø  Layak diberitakan.
Dari dua pengerian-definisi ini mahasiswa, sedikit banyak telah memahami apa yang disebut dengan informasi atau berita. Begitu pula hal-hal yang berhubungan dengannya, misalnya, nilai berita, unsur-unsur berita.
Karena kuliah ketiga ini tekanannya pada konsep, atau mungkin juga pada pembuatan berita/informasi (draft) maka hal-hal yang sangat teknis perlu dipahami. Singkat atau kongkritnya bagaimana membuat berita/informasi yang dibutuhkan secara logis, sistematis sesuai dengan visi, misi, atau program suatu Lembaga.
Untuk itu tidak akan diuraikan (cara, metode, atau sistemnya) lebih jauh, sebab sama saja halnya bagaimana menulis berita/informasi secara umum (mahasiswa dianggap sudah memahaminya). Bedanya dalam komunikasi internasional hanya/adalah pada ruang lingkup/cakupannya, yakni antar/lintas negara (lihat kuliah I).
Untuk keperluan tersebut akan diberikan beberapa contoh atau ilustrasi.
Contoh pertama akan diambil/disarikan dari buku
 “Dokumen CIA; Melacak Penggulingan Soekarno dan Konspirasi G 30 S  1965, 2007, yang diterbitkan Hasta Mitra, Jakarta.
Lampiran I
Telegram dari State Department untuk
Kedutaan Besar di Indonesia
                                                                                        Washington, 4 Januari 1964, pk 14.55
Seluruh pertanyaan mengenai bantuan kepada Pemerintah Indonesia masih berada dalam pemeriksaan dan arahan tinggi yang kemungkinan tidak dapat diselesaikan dalam beberapa hari. Informasi untuk Anda. Aksi-aksi terakhir Indonesia seperti penyerangan terhadap Kalabakan, tujuan pembaharuan pernyataan Pemerintah Indonesia untuk “ mengganyang” Malaysia, Perlakuan Soekarno dan Saleh terhadap Front Pembebasan Vietnam Selatan (SVN) menjadi dipertanyakan apakah kami tetap dapat melanjutkan bantuan yang sedang berjalan saat ini dengan menambahnya ataukah mengambil kewajiban-kewajiban baru. Akhir Informasi untuk anda. Dalam kondisi demikian, anda harus lebih memperjelasnya bahwa amandemen-amandemen yang ada di kongres tidak akan memungkinkan untuk melanjutkan memberikan bantuan apapun jika Indonesia tetap membantu aktivitas-aktivitas makar di Borneo Utara.
Secara bersamaan, disarankan untuk menjelaskan pada Soekarno bahwa perbaikan ini akan makin menambah ketegangan hubungan yang hampir semuanya ada pada diri Soekarno dan pihak Pemerintah Indonesia. Apa yang dibutuhkan untuk membiarkan kami membantu Indonesia bukan hanya perbaikan di tingkat permukaan dalam hubungan wilayah-wilayah tapi kejelasan dan petunjuk abadi Pemerintah Indonesia untuk hidup dalam damai dengan para tetangganya. Kami tidak menafikan hak Pemerintah Indonesia dalam upayanya membangun ekonominya terpisah dari Malaysia, namun kami tidak dapat membantu Indonesia manakala dirinya bahkan terlibat secara tidak langsung aksi-aksi militer dan politik dengan cara yang agresif.
                                                                                                                                                                          Rusk
Catatan/keterangan
1.      State department artinya adalah Sekretariat Negara.
2.      Rusk, nama lengkapnya adalah Dean Rusk, yang dalam tulisan ini adalah State Department/seknegnya.
3.      Pertanyaan : setelah membaca telegram/memorandum ini, apa kira-kira yang dilakukan Duta Besar AS di Jakarta? Apa tanggapannya? Uraikan secara singkat. Jawaban via WA yang sudah kita sepakati.
Lampiran II
Memorandum dari Menteri luar Negeri
Rusk untuk Presiden Johnson
Rekomendasi
Bahwa anda menandatangani sebuah keputusan yang bersifat selektif dan reduktif terhadap program bantuan Indonesia, tergantung pada hasil review (tinjauan) mengingat perkembangan-perkembangan yang ada merupakan hal mendasar bagi kepentingan nasional Amerika Serikat. Kami lebih memilih pernyataan alternative khusus dari Keputusan Presiden yang disampaikan kemarin.
Alasan-alasan;
1.      Oleh karena kewajiban-kewajiban baru bantuan, Section 620 (j) dari UU Bantuan Luar Negeri tahun 1963 berbunyi: “Tidak ada bantuan berdasarkan UU ini yang seharusnya diberikan kepada Indonesia jika Presiden memutuskan bahwa bantuan yang diberikan tersebut merupakan hal mendasar bagi kepentingan nasional Amerika Serikat
2.      Soekarno mengkaitkan Malaysia sebagai neo-kolonialis dan ancaman bagi keamanannya. Dia memperjuangkan usaha untuk “menghancurkan” Malaysia dan mendukung kegiatan gerilya di Borneo Utara. Secara bersamaan dia terus melanjutkan untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan pihak Thailand dan Filipina ikut ambil bagian dalam mengakhiri perselisihan Malaysia. Situasi itu, meski berbahaya, bukan berarti tanpa harapan.
3.      Kami percaya pemotongan bantuan akan menimbulkan akan menimbulkan 91) riiko perpecahan hubungan diplomatic dengan Soekarno dan kemungkinan adanya tindakan-tindakan keras melawan kepentingan-kepentingan dan personil Amerika Serikat; (2) membahayakan investasi-investasi luar negeri bisnis kita disana, termasuk 500 juta dollar proerti minyak Amerika; dan (3) menghilangkan pengaruh penting Barat di mana pengaruh Duta Besar Jones sangat penting dan menentukan atas Soekarno.
4.      Keputusan Presiden yang kita sarankan memungkinkan diberikannya bantuan program AID/MAP sinilai 15 juta dollar dalam bentuk bantuan teknis, kegiatan sipil, pemberantasan malaria, latihan, dan peralatan komunikasi dan Teknik. Dalam pipa saluran, yang tidak dipengaruhi oleh keputusan anda, adalah senilai 29,5 juta dollar untuk barang-barang MAP AID. Hal-hal yang lebih lengkap terdapat dalam memorandum kemarin.
5.      Saya akan memberitahu anda kapan bantuan seharusnya dihentikan, berdasarkan persyaratan-persyaratan yang termuat dalam Section 620 (i), karena Indonesia “terlibat” dalam atau ikut mempersiapkan usaha-usaha militer yang agresif.
                                                                                                                  Dean Rusk
Catatan/pertanyaan;
1.      Mengapa ada kalimat yang dibuat miring dalam memorandum ini?
2.      Setelah membaca memorandum ini apa kira-kira langkah/tindakan yang dilakukan Presiden Johnson?
3.      Di jawab di WA
Lampiran III  
Peduli Sesama dan Bergotong Royong sebagai Kunci
Kim Chang-beom
Duta Besar Korea untuk Indonesia
Kompas, 3 April 2020
Saat ini seluruh umat manusia sedang menghadapi ancaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tak ada satupun yang menduga bahwa kita akan menghadapi situasi seperi sekarang ini. Kita menganggap bahwa hal ini bukanlah persoalan kita sendiri. Jared Diamond dalam bukunya yang berjudul Guns, Germs, and Steel: The Fate of Human Societies mengatakan, runtuhnya peradaban Inca dan Kerajaan Aztek disebabkan virus smallpox atau cacar yang di bawa Spanyol pada awal abad ke-16. Setelah itu, wabah seperti penyakit pes dan flu spanyol menjadi ancaman mematikan bagi umat manusia dan bahkan mengalihkan arus perkembangan peradaban.
Virus tak mengenal batas negara. Saat ini, tak ada satu pun wilayah di muka bumi ini yang aman dari Covid-19, termasuk Korea Selatan yang menjadi salah satu negara yang paling banyak terdampak Covid-19 setelah China pada awal penyebaran virus ini. Namun, Korea Selatan kini di lihat sebagai panutan dalam penanganan Covid-19. Korea Selatan di nilai dapat mengendalikan situasi dengan baik. Pengendalian itu dilakukan melalui langkah karantina yang bersifat preemptive dan transparan, yakni dengan menerapkan teknologi yang inovatif dan kreatif serta memadukan partisipasi public secara sukarela dan demokratis.
Berikut saya paparkan sejmlah prinsip yang dipegang Pemerintah Korea Selatan untuk menekan penyebaran Covid-19 selama ini. Pertama, tindakan cepat. Pada awal penyebaran Covid-19, kami segera melakukan pengembangan reagen dengan tingkat kecepatan dan ketepatan yang tinggi kemudian segera mengeluarkan izin penggunaannya. Selain itu, kami juga meningkatkan kapasitas diagnosis melalui pemeriksaan secara “drive-thru” sehingga dalam sehari dapat dilakukan lebih kurang 18.000 pemeriksaan.
Pemeriksaan melalui “drive-thru” itu sedang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia sehingga masyarakat setempat dapat menjalani pemeriksaan yang cepat dengan meminimalkan kontak langsung. Pendekatan ini sangat tepat diterapkan untuk seluruh elemen masyarakat, termasuk orang yang diperiksa dan tenaga medis.
Kedua, strtaegi test, trace, treat (3T) atau lacak, uji, dan obati. Pihak berwenang di Korea Selatan melacak data perjalanan pasien yang telah dinyatakan posistif dari hasil uji cepat dengan menggunakan catatan kartu kredit dan GPS ponsel. Dengan cara ini, orang-orang yang telah berkontak langsung dengan pasien itu dapat segera di tes kemudian dianjurkan melakukan karantina mandiri. Pasien kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat gejala.
Pasien yang sakit berat dibantu secara khusus agar dapat menjalani perawatan intensif hingga sembuh total. Pemeriksaan Covid-19 itu tak dipungut biaya. Biaya perawatan pasien pun ditanggung pemerintah. Kebijakan ini berlaku untuk warga negara Korea Selatan dan warga negara asing.
Ketiga, kesadaran warga yang tinggi dan partsispasi sukarela. Unsur ketiga ini bagian terpenting dalam penanganan Covid-19. Di Korea Selatan, setiap warga dengan sukarela mematuhi aturan jaga jarak, disiplin melakukan pencegahan pribadi, dan selalu mengikuti informasi terbuka semenjak terjadinya kasus infeksi pada Jemaah di sebuah gereja. Setiap warga juga terus melakukan pencegahan efektif dan isolasi mandiri dengan memanfaatkan aplikasi self-diagnosis (diagnosis diri) dan aplikasi self-quarantine (karantini diri
Di jalur benar
Tidak dapat dimungkiri, Indonesia rentan terhadap ancaman Covid-19 karena luas wilayah dan jumlah penduduknya. Seluruh elemen bangsa Indonesia sedang menggerakkan segala kekuatan, baik di lini ekonomi maupun social, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Seiring hal ini, unsur yang tak kalah penting dan amat diperlukan guna sukses menangani Covid-19 adalah partisipasi publik.
Saat ini setiap elemen bangsa Indonesia patut mengangkat semangat gotong royong. Saya memandang Indonesia sedang berada pada jalur yang benar tanpa mengalami kegaduhan social yang significan, berbeda dengan beberapa negara lain yang sebagian rakyatnya melakukan aksi pemborongan barang.
Indonesia tidak sendirian. Korea Selatan senantiasa bersedia untuk bahu-membahu menghadapi pandemic ini dengan Indonesia. Korea Selatan telah mendapat permintaan dari 117 negara untuk memberikan bantuan terkait produk penanggulangan wabah Covid-19. Dalam hal ini, Korea Selatan mempriorotaskan Indonesia sebagai salah satu negara yang akan menerima pengiriman test kit atau alat test virus Covid-19.
Selain alat test ini, Korea Selatan juga sebisa mungkin akan memberikan bantuan berupa produklain. Para pelaku sector swasta korea Selatan yang berkegiatan di Indonesia pun berbondong-bondong ikut serta memberikan dukungan kepada Indonesia. Bagi Korea Selatan, Indonesia bukan sebtas mitra utama dalam New Southern Policy, melainkan sahabat setia dalam suka dan duka. Pemerintah dan rakyat Korea Selatan senantiasa mendukung Indonesia.
Salah satu pelajaran yang dapat kita petik dari wabah Covid-19 ini adalah prinsip “peduli sesama untuk hidup sehat bersama”. Kita harus ingat untuk “tetap jaga jarak”, tetapi tidak lupa “dekatkan hati”. Memikirkan diri sendiri tidak akan menjamin keselamatan kita.
Langkah yang harus kita ambil bersama saat ini adalah bekerja bahu-membahu antara pemerintah dan masyarakat serta mengoptimalkan kerja sama antar negara dan Lembaga internasional. Dalam KTT Luar Biasa G-20 yang digelar 26 Maret lalu, Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in bersama-sama menitikberatkan solidaritas dan kerja  sama dari seluruh negara di dunia.
Mantan Presiden RI almarhum BJ Habibie mengingatkan kita bahwa, “Masa lalu saya adalah milik saya. Masa lalu kamu adalah milik kamu. Tapi masa depan adalah milik kita”. Saya yakin bahwa seluruh bangsa dan Pemerintah Indonesia dapat segera melalui badai Covid-19 dalam waktu dekat dengan mengangkat semangat gotong royong dan peduli sesame. Korea Selatan akan senatiasa berjalan Bersama dengan Indonesia dalam mewujudkan “masa depan kita”

Lampiran IV
BERAT SAMA DIPIKUL, RINGAN SAMA DI JINJING
Xiao Qian
Duta Besar China untuk Indonesia
Kompas, 9 april 2020
Pada 14 Februari lalu Kedutaan Besar China di Jakarta menerima sepucuk surat Hari Valentine yang teramat istimewa, ditulis oleh Kalyana Dewi (Kay) dari Depok, Jawa Barat
Dengan tulisan tangan yang khas anak-anak, Kay yang baru berusia 9 tahun itu menulis: “Untuk teman-teman yang masih di sekolah dasar di Wuhan-Hubei, semoga teman-teman tetap semangat, aku berdoa agar yang sakit segera sembuh. Hatiku selalu Bersama kalian agar teman-teman tetap merasakan cinta dari anak-anak Indonesia”. Kata-kata Kay yang begitu tulus dan sederhana ini membuat saya beserta rekan-rekan kami disini menjadi sangat terharu.
Menghadapi merebaknya wabah covid -19 yang begitu mendadak, kami tidak akan pernah melupakan dukungan yang begitu berharga dari Pemerintah Indonesia beserta segenap masyarakat Indonesia ketika China sedang melewati masa-masa tersulit dalam penanganan wabah virus corona.
Dalam pembicaraan telefon dengan Presiden Xi Jinping, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia senantiasa berdiri Bersama rakyat China, dan meyakini bahwa Pemerintah China di bawah kepemimpinan kuat Presiden Xi Jinping akan sanggup mengatasi wabah ini sesegera mungkin. Pemerintah Indonesia telah menyumbangkan sejumlah bantuan material penanganan wabah kepada China. Masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan juga telah melakukan aksi nyata untuk mendukung China dlam bentuk donasi, surat, video, pengumpulan tanda tangan, dan lain-lain.
Polisi Hans Simangunsong menyanyikan lagu berbahasa mandarin untuk mendukung Wuhan, sedangkan para pelajar Indonesia di China turut mengirimkan energi positif. Berbagai organisasi kemasyarakatan Indonesia juga mengirim doa bagi Wuhan, sementara warga Indonesia mengumpulkan bantuan berupa dana dan material bagi China. Aksi nyata yang tulus dan mulia dari pemerintah beserta segenap rakyat Indonesia ini telah menebarkan keyakinan, harapan, dan kekuatan bagi rakyat China. Kami akan senantiasa mengingat dan menghargainya.
Dukungan China
Awal Maret, Indonesia mengonfirmasi kasus positif korona, dan seketika itu pula meningkat tekanan untuk menangani wabah di Indonesia. Pemerintah beserta rakyat China senantiasa bersimpati dan peduli pada rakyat Indonesia. Presiden Xi Jinping sekali lagi berbincang via telefon dengan Presiden Joko Widodo, menyatakan tekad China memberi dukungan dan bantuan bagi Indonesia demi mengatasi kesulitan ini bersama-sama.
Anggota Dewan Negara sekaligus Menlu China Wang Yi juga telah berkontak telefon secara ter[isah dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menlu Retno Marsudi. Bantuan peralatan media dari Pemerintah China tiba di Jakarta pada 28 Maret, meliputi alat tes korona, masker media, pakaian pelindung medis, dan ventilator. Bantuan itu telah disalurkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk pencegahan dan pengendalian pandemic Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah provinsi dan kota di China, perusahaan, organisasi, ataupun masyarakat China juga turut mengambil aksi nyata. Kota Shanghai sebagi sister cit Jakarta dan Provinsi Fujian sebagai sister province Jawa Tengah telah siapa memberangkatkan bantuan material untuk Indonesia. Sejumlah perusahaan China, seperti bank of China, Tsingshan Holding Group, dan Shandong Weiqiao Group, telah menggalang bantuan berupa dana dan material penanganan wabah. Banyak perusahaan dan masyarakat China secara individual terlibat aktif penanganan Covid-19 di Indonesia.
Sejauh ini, total bantuan yang telah disiapkan atau direncanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kota, serta sector bisnis China untuk mendukung Indonesia telah mencapai 4.855 juta dollar AS, dan angka ini masih akan terus bertambah. Selain itu, China juga telah memperkuat pertukaran informasi, kebijakan, dan teknologi dengan Indonesia. China juga membagikan pengalaman dalam pengendalian wabah dan penanganan pasien, serta memfasilitasi Indonesia dalam pengadaan material dari China untuk penanggulangan wabah.
China dan Indonesi tetangga baik, sahabat baik, dan mitra baik. Keduanya memiliki tradisi historis saling membantu satu sama lain. Rakyat kedua negara telah menjalin persahabatan yang sangat berharga dalam berbagi kesulitan ketika menghadapi bencana dahsyat, seperti tsunami Samudera Hindia 2004, gempa bumi Wenchuan 2008, dan gempa bumi Palu 2018. Kisah yang mengharukan dari perjuangan Bersama China dan Indonesia dalam menghadapi pandemic Covid-19 sekali lagi memperlihatkan tradisi luhur dan memperdalam persahabatan berharga ini.
Kisah ini juga telah membuktikan peribahasa yang lazim di kedua negara, “nasib dan takdir kita saling terikat satu sama lain”, “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Seorang sahabat yang hadir di kala kesusahan adalah sahabat sejati. Saya percaya setelah melalui ujian Panjang ini, persahabatan di antara kedua negara dan kedua rakyat akan semakin mendalam. Rakyat Indonesia adalah rakyat yang mulia, yang bekerja keras, ulet, dan bijaksana. Kami yakin di bawah kepemimpinan kuat Presiden Jokowi, rakyat Indonesia pasti segera memenangi pertempuran melawan pandemi ini.
Covid-19 adalah tantangan bersama umat manusia. Belum lama berselang telah diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G-20 untuk membahas penanggulangan pandemi Covid-19. Dalam KTT itu, Presiden Xi Jinping mengajukan empat poin usulan, antara lain melancarkan perang global yang gigih melawan pandemi; mengembangkan pencegahan bersama dan pengendalian bersama  berskala internasional yang efektif; aktif mendukung organisasi-organisasi internasional dalam menjalankan perannya; serta memperkuat koordinasi kebijakan makro ekonomi internasional.
Sebagai sesame negara anggota G-20 dan negara besar yang sedang berkembang, China dan Indonesia mengemban misi penting untuk menyatukan tekad dan menggalang kekuatan. China siap untuk terus bekerja bersama Indonesia dan masyarakat Internasional dalam meneguhkan keyakinan menghadapi tantangan, memperkuat solidaritas dan koordinasi, bergandeng tangan memerangi perang global melawan pandemic, dan melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat kedua negara.

PERTANYAAN
Duta Besar Korea Selatan dan China untuk Indonesia telah menuliskan kebijakan luar negerinya tentang wabah-pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia. Pertanyaan:
·         Siapa atau langsungkah sang Duta Besar sendiri yang menulis artikel itu?
·         Bagaimana cara/metode mereka membuat artikel tersebut. Uraikan secara sistimatis
·         Jelaskan secara singkat apa persamaan dan perbedaan dari kedua artikel tersebut.
·         Semua pertanyaan agar di jawab di WA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar