Minggu, 21 Juni 2020

BK XI, KOMUNIKASI INTERNASIONAL



BK XI, KOMUNIKASI INTERNASIONAL
KULIAH KE-11, 22 JUNI 2020, JAM 10.30 SD 12.30
JURUSAN KOMUNIKASI, FISIPOL UDA
PENGASUH: REINHARD HUTAPEA
Catatan; sama dengan kuliah ke-10, pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam materi kuliah ini dijawab saat kuliah berlangsung (jam 10.30 sd 12.30). Jika tidak, nilainya dikosongkan.
Materi untuk kuliah ke-11 ini diambil dari bukunya Joseph Stiglitz, 2002, Globalization and its discontents, bab l, yang berjudul  “The Promise of Global Institutions. Penyajiannya akan diselang-selingi antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pada setiap akhir alinea (paragraph) akan dibuat pertanyaan yang harus dijawab.
THE PROMISE OF GLOBAL INSTITUTIONS
Jika dibahasa Indonesiakan judul ini, mana dari tiga pilihan ini yang paling tepat. Pilih salah satu;
·         Janji badan-badan global (A)
·         Janji lembaga-lembaga global (B)
·         Janji organisasi-organisasi global (C)

Para birokrat internasional – adalah simbol-simbol tanpa wajah dari tatanan ekonomi dunia – sekarang sedang diserang di mana-mana. Dulunya adalah rapat-rapat yang membosankan dari para teknokrat yang tidak jelas yang membahas masalah-masalah biasa seperti kelonggaran pinjaman dan kuota perdagangan, sekarang telah berubah menjadi pertempuran jalanan yang sengit dan demonstrasi-demonstrasi yang besar. Berbagai protes pada pertemuan Seattle yang diselenggarakan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tahun 1999 merupakan sebuah guncangan. Sejak saat itu, pergerakan tersebut telah tumbuh semakin besar dan kemarahan telah menyebar luas. HampIr setiap pertemuan besar yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia sekarang ini menjadi ajang konflik dan kekacauan. Kematian seorang pengunjuk rasa di Genoa pada tahun 2001 hanya merupakan sebuah awal dari kemungkinan korban-korban selanjutnya dalam perang melawan globalisasi. (Cat 1 ; dalam alinea ini ada kata-kata “birokrat dan teknokrat”. Samakah artinya?  A. sama  B. tidak sama).
Riots and protests against the policies of and actions by institutions of globalizations are hardly new. For decedes, people in the developing world have rioted when the austerity programs imposed on their countries proved to be too harsh, but their protests were largely unheard in the West. What is new is the wave of of protests in the developed countries. (Cat 2, paham atau mengertikah saudara alinea ini?  A. Paham      B. Tidak paham)
Dulu biasanya masalah-masalah seperti pinjaman penyesuaian struktural (program yang dirancang untuk membantu negara-negara untuk membuat penyesuaian dan mengatasi krisis) dan kuota pisang (batasan yang ditetapkan sejumlah negara Eropa terhadap impor pisang dari negara-negara selain negara bekas jajahan mereka) merupakan kepentingan dari sejumlah kecil orang saja. Sekarang anak-anak enambelas tahunan di pinggiran desa memiliki pendapat yang kuat mengenai kesepakatn-kesepakatan yang tidak jelas seperti GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) dan NAFTA (North American Free Trade Area, perjanjian yang dibuat pada tahun 1992 antara Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada yang memungkinkan pergerakan barang-barang, jasa, dan investasi yang lebih bebas – tidak termasuk manusia – di antara negara-negara tersebut). Protes-protess ini telah mendorong perubahan persepsi secara besar-besaraan diantara mereka yang berkuasa. Bahkan para politisi konservatif seperti presiden Perancis, Jacques Chirac, telah menyatakan kepeduliannya bahwa globalisasi tidak membuat kehidupan lebih baik bagi mereka yang sangat membutuhkan manfaat yang dijanjikan. Sangat jelas bagi hamper setiap orang bahwa telah terjadi sesuatu yang sangat keliru. Hamper dalam satu malam, globalisasi telah menjadi suatu isu yang paling mendesak pada masa kini, sesuatu yang diperdebatkan dari ruang-ruang dewan hingga halaman-halaman berita utama dan di berbagai kampus di seluruh dunia. (Cat 3. NAFTA terdiri dari   A. 4 negara    B. 3 negara)
WHY HAS GLOBALIZATION – a force that has brought so much good – become so controversial? Opening up to international trade has helped many countries grow far more quickly than they would otherwise have done. International trade helps economic development when a country exports drive its economic growth. Export Ied growth was the centerpiece of the industrial policy that enriched much of Asia and left millions of people there far better off. Because of globalization many people in the world now live longer than before and their standard of living is far better. People in the West may regard low-paying jobs at Nike as exploitation, but for many people in the developing world, working in a factory is a far better option than staying down on the farm and growing rice. (Cat 4. Paham atau mengertikah saudara alinea ini?  A. Paham    B. Tidak Paham)
Globalisasi telah mengurangi perasaan terisolasi yang dirasakan di banyak negara-negara berkembang dan telah memberikan akses kepada masyarakat negara berkembang akan pengetahuan yang mungkin di luar jangkauan orang-orang yang paling kaya sekalipun di semua negara, satu abad yang lalu. Protes-protes anti globalisasi sendiri adalah hasil dari keterkaitan ini. Jaringan para aktivis di berbagai belahan dunia, khususnya jaringan-jaringan yang dibuat melalui jalur komunikasi internet, memunculkan tekanan yang menghasilkan perjanjian ranjau darat internasional – walau mendapat pertentangan dari banyak negara-negara kuat. Ditandatangani oleh 121 negara pada tahun 1997, perjanjian tersebut mengurangi kemungkinan anak-anak dan korban-korban tidak berdosa lainnya menjadi cacat karena ranjau. Demikian jga, tekanan public yang terorganisasi dengan baik telah memaksa masyarakat internasional untuk menghapuskan hutang-hutang dari sejumlah negara-negara paling miskin. Disamping sisi-sisi negative, globalisasi juga banyak memberikan keuntungan. Membuka pasar susu Jamaika untuk susu impor dari AS pada tahun 1992 telah merugikan pengusaha susu local, tetapi hal tersebut juga dimaksudkan agar anak-anak miskin bias mendapatkan susu dengan harga murah. Perusahaan-perusahaan asing juga merugikan badan-badan usaha milik negara, tetapi perusahaan-perusahan asing tersebut memperkenalkan teknologi-teknologi baru, akses ke pasar-pasar baru, dan penciptaan industri-industri baru. (Cat 5. Perjanjian ranjau darat tahun 1997 ditanda tangani…..A. 131 negara     B.  121 negara)
Foreign aid, another aspect of the globalized world, for all its faults still has brought benefits to millions, often  in ways that have almost gone unnoticed: guerrillas in the Philippines were provided jobs by a World Bank – financed project as they laid down their arms; irrigation projects have more than doubled the incomes of farmers lucky enough to get water; education projects have brought literacy to the rural areas; in a few countries AIDS projects have helped contain the spread of ths deadly disease. (Cat 6. Pahamkah saudara alinea ini?  A. Paham    B. Tidak paham)
Mereka yang meremehkan globalisasi terlalu sering mengabaikan segi manfaatnya. Tetapi para pendukung globalisasi juga lebih idak seimbang lagi. Bagi mereka, globalisasi (yang biasanya dikaitkan dengan menerima gaya kapitalisme sejati, gaya Amerika) merupakan kemajuan; negara-negara berkembang harus menerimanya, jika mereka ingin berkembang dan memerangi kemiskinan secara efektif. Tetapi bagi kebanyakan orang di negara-negara berkembang, globalisasi tidak membawa keuntungan-keuntungan ekonomi yang dijanjikan. (Cat 7. Globalisasi adalah gaya Amerika, betul atau tidak?  A. Betul     B. Tidak)
A growing devide between the haves and the have – nots has left increasing numbers in the Thrd World in dire poverty, living on less than a dollar a day. Despite repeated promises of poverty reduction made over the last decade of the twentieth century, the actual number of people living in poverty has actually increased by almost 100 million. This occurred at the same time that total world income actually increased by an average of 2.5 percent annually. (Cat 8. Pahamkah saudara alinea ini?  A. paham     B. Tidak paham)
Di Afrika, cita-cita yang tinggi setelah merdeka dari penjajahan sebagian besar belum tercapai. Sebaliknya, benua tersebut terjerumus lebih dalam ke lembah penderitaan, ketika pendapatan merosot dan standar kehidupan menurun. Berbagai upaya susah payah untuk memperpanjang usia harapan hidup yang telah dicapai dalam beberapa decade belakangan ini, mulai berbalik arah. Walau momok penyakit AIDS merupakan penyebab utama dari penurunan ini, kemiskinan juga adalah pembunuh. Bahkan negara-negara yang telah meninggalkan sosialisme Afrika, yang telah berhasil mengangkat pemerintahan yang cukup jujur, menyeimbangkan anggaran mereka dan menjaga inflasi tetap rendah, tetap tidak mudah menarik para penanam modal swasta. Padahal tanpa investasi ini, mereka tidak dapat memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan. (Cat 9. Penyakit utama di Afrika adalah….A. HIV   B. AIDS)
If globalization has not succeeded in reducing poverty, neither has it succeeded in ensuring stability. Crises in Asi and in Latin America have threatened the economies and the stability of all developing countries. There are fears of financial contagion spreading around the world, that the collaps of one emerging market currency will mean that others fall as well. For a while, in 1997 and 1998, the Asian crisis appeared to pose a threat to the entire world economy. (Cat 10. Pahamkah saudara alinea ini?  A. Paham    B. tidak paham)
Globalisasi dan pengenalan ekonomi pasar belum memberikan hasil-hasil yang dijanjikan di Rusia dn bagi kebanyakan perekonomian lain yang sedang melakukan transisi dari komunisme ke sistem ekonomi pasar. Negara-negara tersebut didikte oleh Barat bahwa sistem ekonomi yang baru tersebut akan memberikan kesejahteraan yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Namun sebaliknya, system tersebut menghasilkan kemiskinan yang begitu besar. Dalam banyak hal, bagi kebanyakan orang, ekonomi pasar telah terbukti lebih buruk dari apa yang dibayangkan oleh para pemimpin Komunis. Perbedaan antara transisi Rusia, sebagaimana direkayasa oleh Lembaga-lembaga ekonomi internasional, dengan transisi yang ada di Cina, yang dirancang sendiri oleh negeri tersebut tidaklah terlalu besar. Ketika pada tahun 1990 pendapatan domestik bruto angka-angka tersebut terbalik. Ketika Rusia mengalami peningkatan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Cina mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (Cat 11. Penerapan Globalisasi di Rusia  A. sukses  B. gagal)
The critics of globalization accuse Western countries of hypocrisy, and the critics are right. The Western countries have pushed poor countries to eliminate trade barriers, but kept their own barriers, preventing developing countries from exporting their agricultural products and so depriving them of desperately needed export income. The United States was, of course, one of the prime culprits, and this was an issue about which I felt intensely, When I was chairman of the Council of Economic advisers. I fought hard against this hypocrisy. It not only hurt the developing countries it also cost Americans both as consumers, in the higher prices they paid, and as taxpayers, to finance the huge subsidies, billions of dollars. My struggles were, all to often, unsuccessful. Special commercial and financial interests prevailed – and when I moved over to the World Bank, I saw the consequences to the developing countries all too clearly. (Cat 12. Pahamkah saudara dengan alinea ini?  A. paham    B. Tidak paham)
Bahkan tanpa perasaan bersalah karena kemunafikannya, Barat telah mengarahkan agenda globalisasi untuk menjamin bahwa mereka dapat mengumpulkan keuntungan secara tidak proporsional dengan merugikan negara-negara berkembang. Bukan hanya itu alasan kenapa negara-negara industri yang lebih maju menolak untuk membuka pasar mereka terhadap barang-barang dari negara-negara berkembang – contohnya mempertahankan kuota berbagai barang dari tekstil hingga gula – sambil memaksa negara-negara berkembang tersebut untuk membuka pasar mereka bagi barang-barang dari negara-negara industri yang lebih maju terus mensubsidi pertanian sehingga membuat negara-negara berkembang semakin sulit untuk bersaing, sambal memaksa negara-negara berkembang tersebut untuk mencabut subsidi mereka akan barang-barang industri. Memperhatikan “nilai tukar perdagangan – harga yang diterima negara maju dan negara miskin untuk produk yang mereka hasilkan – setelah perjanjian perdagangan terakhir pada tahun 1995 (yang kedelapan), dampak netonya adalah untuk menurunkan harga-harga yang di dapat oleh sejumlah negara termiskin dibanding dengan apa yang mereka bayarkan untuk produk yang mereka impor. Hasilnya, ternyata sejumlah negara termiskin di dunia menjadi semakin terpuruk. (Cat 13. Apakah negara-negara Barat selalu konsisten dengan pasar bebas?  A. konsisten  B. tidak selalu)
Western banks benefited from the loosening of capital market conrols in Latin America and Asia, butthose regions suffered when inflows of speculative hot money (money that comes into and out of a country, often overnight, often little more than betting on whether a currency I sgoing to appreciate or depreciate) that had poured into countries suddenly reversed. The abrupt outflow of money left behind collapsed currencies and weakened banking syatems. The Uruguay Round also strengthened intellectual proverty rights American and other Western drug companies could now stop drug companies in India and Brazil from “stealing” their intellectual property. But these drug companies in the developing world were making these life – saving drugs available to their ciizens at a fraction of the price at which the drugs were sold by the Western drug companies. There were thus two sides to the decisions made ini the Uruguay Round. Profits of the Western drug companies would go up. Advocates said this would provide them more incentive to innovate; but the increased profits from sales in the developing world world were small, since few could efford the drugs, and hence the incentive ffect, at best, might be limited. The other side was that thousands were effectively condemned to death, because governments and individuals in developing countries could no longer pay the hight prices demanded. In the case of AIDS, the international outrage was so great that drug companies had to back down, eventually agreeing to lower their prices, to sell the drugs at cost in late 2001. But the underlying problems – the fact that the intellectual property regimes established under the Uruguay Round was not balanced, that it overwhelmingly reflected the interests and perspectives of the producers, as opposed tu the users, whether in developed or developing countries – remain. (Cat 14. Pahamkah saudara dengan alinea ini? A. paham  B. tidak paham)
Tidak hanya dalam liberalisasi perdagangan tetapi juga dalam setiap aspek upaya-upaya globalisasi yang tampak bertujuan baik seringkali menjadi bumerang. Ketika proyek-proyek baik pertanian maupun infrastruktur yang direkomendasikan oleh Barat, yang dirancang atas saran dari penasehat Barat dan yang dibiayaioleh Bank Dunia atau lainnya telah gagal, orang-orang miskin di negara-negara berkembang masih harus membayar kembali pinjaman tersebut, kecuali ada semacam penghapusan hutang. (Cat 15. Globalisasi kerapkali menjadi boomerang, betul atau tidak?  A. betul     B. tidak)
If, in too many instances, the benefits of globalization have been less than its advocates claim, the price paid has been greater, as the environment has been destroyed, as political processes have been  corrupted, and as the rapid pace of change has not allowed countries time for cultural adaptation. The crises that have brought in their wake massive unemployment have, in turn, been followed by longerterm problems of social dissolution – from urban violence in Latin America to ethnic conflicts in other parts of the world, such as Indonesia. (Cat 16. Pahamkah saudara alinea ini? A. paham    B. tidak paham)
Masalah-masalah ini bukan merupakan masalah baru tetapi timbulnya peningkatan reaksi di berbagai belahan dunia yang semakin besar menentang kebijakan-kebijakan yang mendorong globalisasi merupakan perubahan yang significan. Selama puluhan tahun, tangisan orang-orang miskin di Afrika dan di negara-negara berkembang di belahan lain di dunia sebagian besar tidak di dengar di dunia Barat. Mereka yang bekerja di negara-negara berkembang mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah ketika mereka melihat krisis keuangan menjadi sesuatu yang umum dan jumlah orang miskin bertambah. Tetapi mereka tidak mengetahui cara untuk mengubah peraturan-peraturan atau mempengaruhi Lembaga-lembaga keuangan internasional yang membuat peraturan-peraturan tersebut. Mereka yang menghargai proses demokrasi melihat bagaimana persyaratan – syarat-syarat yang diminta oleh para pemberi pinjaman internasional sebagai imbalan atas bantuan yang mereka berikan – merendahkan kekuasaan suatu bangsa. Tetapi hingga para pengunjuk rasa turun ke jalan sedikit sekali harapan akan perubahan dan tidak ada saluran untuk keluhan. Beberapa kelompok pengunjuk rasa bertindak berlebihan; beberapa kelompok menentang hambatan-hambatan perdagangan yang lebih tinggi untuk melindungi industri dalam negeri terhadap negara-negara berkembang karena hanya akan membuat situasi mereka menjadi lebih buruk. Tetapi walaupun ada permasalahan ini, para aktifis serikat buruh, mahasiswa, dan aktifis lingkungan – para anggota masyarakat biasa – turun ke jalan-jalan di Praha, Seattle, Washington, dan Genoa menuntut perlunya reformasi atas agenda negara-negara maju. (Cat 17. Mereka paham, tapi tidak bisa berbuat. Betul atau tidak?  A. betul    B. tidak)
Protestors see globalization in a very different light than the treasury secretary of the United States, or the finance and trade ministers of most of the advanced industrialcountries. The differences in views are so great that one wonders, are the protestors and the policy makers talking about the same phenomena? Are they looking at the same data? Are the visions of those in power so clouded by special and particular interests? (Cat 18. Pahamkah saudara dengan alinea ini? A. tidak    B. paham)
Apakah sebenarnya fenomena globalisasi ini yang pada saat bersamaan mendapatkan cercaan dan pujian? Secara mendasar, globalisasi adalah penyatuan yang semakin deka tantara negara-negara dan masyarakat-masyarakat di dunia yang disebabkan oleh pengurangan biaya transportasi dan komunikasi yang begitu besar, dan meruntuhkan berbagai penghalang artifisial bagi arus barang, jasa , modal, pengetahuan, dan (dalam jumlah yang sedikit) orang-orang di perbatasan. Globalisasi telah diikuti oleh penciptaan berbagai Lembaga baru yang telah bergabung dengan Lembaga yang sudah ada untuk bekerja melampaui batas-batas wilayah. Di arena masyarakat madani internasional, kelompok-kelompok baru, seperti gerakan Jubilee yang menuntut pengurangan hutang bagi negara-negara miskin, telah bermitra dengan organisasi-organisasi yang telah lama didirikan seperti Palang merah Internasional. Globalisasi di dorong penuh oleh perusahaan-perusahaan internasional, yang tidak hanya menggerakkan modal dan barang, melewati batas-batas wilayah tetapi juga teknologi. Globalisasi juga telah membantu memperbaharui perhatian terhadap lembaga-lembaga antar pemerintah internasional yang sudah lama didirikan: PBB, yang berupaya untuk menjaga perdamaian; Organisasi Buruh Internasional (ILO), yang didirikan pada tahun 1919, yang mengkampanyekan agendanya di seluruh dunia dengan slogannya “pekerjaan yang layak”, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang secara khusus menaruh perhatian pada peningkatan kondisi kesehatan di negara-negara berkembang. (Cat 19. Dalam alinea ini ada definisi globalisasi. Tuliskan)
Many, perhaps most, of these aspects of globalization have been welcomed everywhere. No one wants to see their child die, when knowledge and medicines are available somewhere else in the world. It is the more narrowly defined economic aspects of globalization that have been the subject of controversy, and the international institutions that have written the rules, which mandate or push things like liberalization of capital markets (the elimination of the rules and regulations in many developing countries that are designed to stabilize the flows of volatile money into and out of the country). (Cat 20. Pahamkah saudara alinea ini? A. paham  B. tidak paham)
Untuk memahami kekeliruan apa yang terjadi, penting untuk mencermati tiga lembaga utama yang mengatur globalisasi yaitu IMF, Bank Dunia, dan WTO. Selain itu ada berbagai kelompok Lembaga-lembaga lainnya yang memainkan peran dalam system ekonomi internasional – sejumlah bank-bank regional, Lembaga-lembaga keuangan yang sejenis tetapi lebih kecil dan lebih muda dari Bank Dunia, serta sejumlah besar orgnisasi-organisasi PBB, seperti Program Pembangunan PBB (UNDP) atau Konperensi PBB untuk perdagangan untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD). Organisasi-organisasi ini sering memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan IMF dan Bank Dunia. ILO, sebagai contoh, mengkhawatirkan bahwa IMF kurang memperhatikan hak-hak para pekerja, sementara Bank Pembangunan Asia mendukung “pluralism kompetitif”, dimana negara-negara berkembang akan diberikan pandangan-pandangan alternative mengenai berbagai strategi pembangunan, termasuk “model Asia” – dimana pemerintah, sambal bergantung pada pasar, telah mengambil peran aktif dalam menciptakan, membentuk, dan mengarahkan pasar, termasuk mempromosikan teknologi baru, dan dimana perusahaan-perusahaan mengambil tanggung jawab yang besar untuk kesejahteraan sosial para karyawannya – yang dipandang oleh Bank pembangunan Asia sebagai hal yang berbeda dengan model Amerika yang didukung oleh Lembaga-lembaga yang berbasis di Washington. (Cat 21. Tiga Lembaga dalam alinea ini adalah  A. IMF, Bank Dunia, dan WTO    B. IMF, Bank Dunia, dan PBB)
Sampai sini dulu…..kalau mau lanjut silakan baca buku aslinya….Kuliah adalah membaca…baca….baca…..dan baca . Tinggalkan budaya warung yang hanya bercakap-cakap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar